Budidaya Perikanan di Muna Barat Lewat Tiga Zonasi

KENDARINEWS.COM — Sebagai wilayah kepulauan, Muna Barat (Mubar) memiliki sumber daya laut yang potensial. Tak heran, program pengembangan peningkatan hasil laut menjadi prioritas. Bukan hanya melalui pengadaan bantuan, Pemerintah Muna Barat (Mubar) turut membenahi sarana dan prasarana. Upaya ini tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Mubar, Ir H Djono mengatakan rutin mengalokasi anggaran bantuan pengadaan baik sarana maupun prasarana sejak tahun 2015 baik melalui APBD maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Peningkatan produksi melalui perikanan tangkap dan program pembudidayaan. “Kita punya laut yang luas. Jadi, potensi hasil tangkap cukup besar. Mubar memiliki wilayah pesisir yang tersebar di delapan kecamatan. Sementara potensi yang bisa dikembangkan adalah jenis ikan domersal dan ikan pelagis,” ungkap Ir H Djono kepada Kendari Pos.

Untuk program budidaya kata dia, telah dibagi menjadi tiga zona. Yakni, zona budidaya laut, zona budi daya air payau, dan zona budidaya air tawar. Untuk zona budidaya laut sekitar 14 hektar. Hanya saja, belum maksimal dimanfaatkan. Adapun jenis ikan yang sudah dikembangkan diantaranya, ikan korapu, ikan putih dan ikan kakap. “Namun baru skala kecil. Ada juga kita kembangkan budidaya udang lobster dan rumput laut,” paparnya.

Budidaya air payau kata dia, mencapai 7 ribu hektar. Namun baru 2 ribu hektar yang dimanfaatkan. Selebihnya, masih masuk areal hutan. Sementara budidaya air tawar sekitar 1.500 hektar. “Jenis ikan yang dikembangkan adalah ikan nila, ikan lele, ikan mas dan ikan gurami,” ujarnya Djono. Saat ini, pihaknya telah melakukan kominikasi dengan beberapa investor. Beberapa waktu lalu, pihaknya bersama dinas terkait telah mengikuti pameran terpadu di Yogyakarta.”Di pameran itu kami paparkan berbagai potensi yang ada khususnya bidang perikanan yang ada di Mubar. Insyah Allah, upaya kita berhasil,” pungkasnya. (c/yaf)

Tinggalkan Balasan