Pandemi Covid-19 Picu Penurunan Investasi di Baubau hingga 50 Persen

KENDARINEWS.COM — Pandemi virus corona memberi dampak negatif pada berbagai aspek. Pengaruh yang ditimbulkan tidak hanya pada satu bidang, namun hampir seluruh aktivitas yang ada. Salah satunya adalah menurunnya jumlah investasi. Di Kota Baubau, nilai investasi menurun drastis. Informasi itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Baubau, Suarmawati.

“Selama pandemi Covid-19, nilai investasi yang masuk di Kota Baubau cenderung turun. Hampir 50 persen dari besaran investasi sebelum pandemi,” kata Suarmawati, Selasa (23/3). Persentase penurunan besaran nilai investasi di Kota Pemilik Benteng Terluas di Dunia itu berdasarkan data perbandingan jumlah sebelum dan selama pandemi. Semua itu termuat dalam laporan Kegiatan penanaman modal (LKPM) bulanan yang dirilis setiap triwulan. “Jadi setiap tiga bulan sekali, laporan investasi yang masuk itu telihat. Datanya ada,” paparnya.

Tahun lalu dimasa pandemi, nilai investasi hanya sampai Rp 1,3 triliun. Itu sesuai catatan LKPM terbaru. “Kalau nilai investasi sebelum corona sudah pasti lebih tinggi, karena saat ini mengalami penurunan,” sambung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Baubau itu. Suarmawati menyebut, investasi yang mendominasi di Kota Baubau adalah developer perumahan. Hanya saja karena pandemi Covid-19, maka aktivitas investasi dari para investor mengalami penurunan.

Keberadaan Kota Baubau sebagai jalur pelayaran serta sentral persinggahan masyarakat dari berbagai wilayah kawasan Timur Indonesia menjadikannya sangat strategis. Tentu hal itu menjadi nilai tersendiri yang menarik bagi para investor untuk berinvestasi. Hanya saja karena pandemi yang melanda saat ini, maka kondisi investasi di daerah eks Kesultanan Buton itu menurun. “Kemarin juga sempat ada yang berinvestasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tetapi setelah beberapa lama, saya belum dengar lagi kelanjutanya seperti apa. Kemudian ada juga rencana pembangunan hotel 10 lantai, tapi sampai sekarang belum ditindak lanjuti. Padahal beberapa izinnya sudah kita keluarkan,” tutup Suarmawati. (b/ahi)

Tinggalkan Balasan