Bombana Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Pratama

KENDARINEWS.COM — Bombana mengincar Kota Layak Anak (KLA) tingkat pratama tahun 2021. Untuk mewujudkan target itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana terus melengkapi berbagai indikator yang dipersyaratkan. Salah satunya, Pemkab melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bombana gencar turun lapangan melakukan sosialisasi di tengah masyarakat hingga ke tingkat Desa dan Kelurahan. “Kita optimis Bombana bisa meraih predikat KLA, tentu dengan dukungan semua elemen termasuk seluruh OPD terkait dalam memberikan nilai pada 24 indikator dari lima klaster yang bisa poin penilaian nanti,” ungkap Kepala DP3A Bombana, Sitti Sapiah kepada Kendari Pos, Senin (15/3).

Diakuinya, terdapat lima klaster konvensi hak anak yang mesti diwujudkan untuk mencapai KLA ini. Yaitu, terpenuhinya hak sipil kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus. “Terwujudnya Bombana sebagai KLA dibutuhkan kerja kolektif dari semua pihak. Sebab, untuk mendapat predikat KLA bukan hanya tugas DP3A saja namun semua pihak perlu untuk terlibat. Sebab, semuanya punya keterkaitan,” tuturnya.

Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan seluruh pelayanan publik di Bombana bisa dikatakan layak anak. Seperti halnya, Puskesmas Layak Anak (PLA), Sekolah Layak Anak (SLA), OPD Layak Anak, Masjid Layak Anak serta Rumah Sakit Layak Anak. Sejauh ini, pihaknya masih memiliki cukup waktu untuk terus melakukan persiapan sebelum dimulainya tahapan penilaian. “Semuanya tengah bekerja untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Setidaknya kita masih punya waktu, sebab penilaian KLA ini bakal dilakukan beberapa bulan lagi. Kurang lebih sekitar 3-4 bulan lagi waktu untuk mematangkan semuanya,” tutur mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bombana ini.

Upaya Pemkab Bombana Bombana dalam meraih predikat KLA ini sambungnya, sebagai wujud dukungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan predikat Indonesia Layak Anak (IDOLA). “Pak Presiden ini terus mendorong seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia untuk mendapat predikat KLA. Sebab, Indonesia tidak mendapatkan predikat IDOLA, apabila ada satu Kabuapten/Kota yang belum mendapat predikat KLA,” terangnya. (b/idh)

Tinggalkan Balasan