Jangan Asal Bapak Senang (ABS)

KENDARINEWS.COM — Usai dilantik Gubernur Sultra Ali Mazi, Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara, Ridwan Zakariah-Ahali dan Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Timur, Samsul Bahri-Merya Nur (SBM) tancap gas. Tanpa buang-buang waktu, dua pasang pemimpin pilihan rakyat itu langsung bekerja.

ASN Pemkab Butur, melangkah kecil. Bubar satu demi satu. Meninggalkan lapangan setelah Bupati Butur Ridwan Zakariah turun dari tribun upacara. Beragam wejangan disampaikan Ridwan Zakariah kepada aparaturnya. Sudah pasti tak jauh dari kedisiplinn, peningkatan kinerja, bekerja profesional dalam balutan integritas.

Usai upacara, Ridwan Zakariah turun lapangan. Sepatu panthofel berganti menjadi sendal jepit mengalas kaki bupati. Ruas jalan rusak Ereke-Baubau dan Ronta-Maligano yang kerap dikeluhkan masyarakat menjadi tujuan langkah kakinya. Dia didampingi Wakil Bupati Butur, Ahali, Kepala Dinas PUPR Butur, Wawan Wardaya dan pejabat lainnya. Kendati dua ruas jalan yang ditinjau itu adalah jalan provinsi, Ridwan Zakariah akan mengomunikasikan ke Pemprov Sultra.

Rupanya sang bupati enggan hanya menerima laporan dari anak buahnya yang biasa dikemas dengan Asal Bapak Senang (ABS). Dia memilih turun langsung dan melihat kondisi sesungguhnya. “Pembenahan infrastruktur jalan ini kan masuk agenda prioritas saya bersama Wakil Bupati,” ujar Bupati Butur, Ridwan Zakariah saat meninjau kondisi infrastruktur jalan, kemarin.

Sang bupati sepertinya ingin meneguhkan komitmen dan menunaikan janji politiknya yang akan meningkatkan infrastruktur jalan demi menopang roda ekonomi rakyatnya. Dinas teknis yang menyertai peninjauan Ridwan Zakariah bergegas mencatat poin-poin penting yang menjadi “titah” bupati.

“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah mencatat harus segera dibenahi dalam waktu singkat. Bahkan, saya minta hari ini. Itulah pemimpin wajib memberikan intruksi kepada bawahan,” ujar Ridwan Zakariah saat meninjau jalan rusak.

Mantan Sekda Buton itu berkomitmen, terus berupaya menuntaskan pembangunan infrastruktur. Komitmen itu wajib didukung dengan doa oleh seluruh masyarakat Buton Utara. Upaya dan doa harus menyatu untuk membangun Lipu Tinadeakono Sara. Tugas pemerintah, memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Olehnya itu, warga harus memahami tugas-tugas pemerintah yang tidak ringan. Jangan hanya persoalan sepele, lalu melakukan unjuk rasa kepada pemerintah. “Betul kita berada dalam negara demokrasi. Tetapi, pemerintah dan masyarakat harus saling menghargai dan memiliki etika,” ungkap Ridwan Zakariah.

Selain itu, ASN dituntut berkontribusi terhadap pembangunan. Tak boleh malas berkantor atau melalaikan tugas. Olehnya itu, disiplin harus menjadi tonggak utama menyukseskan pembangunan di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara tersebut. Bupati Kabupaten Buton Utara (Butur), Ridwan Zakariah menegaskan, disiplin bagi abdi negara harga mati.

“ASN harus loyal dengan tugas. Saya pikir menjadi ASN tidak berat yang penting ikhlas. Tidak perlu mengejar jabatan. Jabatan akan datang dengan sendirinya. Ujiannya,

pasti ada nikmat, kesabaran, ikhlas dan harus berjiwa besar. Sebab, jabatan tak ada yang kekal. Kalau bukan kita yang tinggalkan, jabatan yang meninggalkan kita,”ujar Ridwan Zakariah saat memimpin apel pagi di pelantaran kantor sekretariat daerah sebelum meninjau kondisi jalan rusak di Butur.

Ridwan Zakariah pernah menjadi ASN, yang ditempa menjadi pemimpin yang bersikap adil terhadap bawahan. Olehnya itu, ASN harus menjadikan disiplin sebagai harga mati dalam menjalankan tugas. Selain itu, abdi negara harus punya naluri untuk pembangunan daerah, bukan untuk pimpinan. “Wakil Bupati Butur, Ahali merupakan purnawirawan dari kepolisian memahami betul makna disiplin dalam menjalankan tugasnya. Disiplin harga mati harus diterapkan ASN Butur,” tegasnya.

Mantan Ketua DPD PAN Butur itu menyoroti, kinerja Dinas Lingkungan Hidup. Pasalnya, sampah-sampah berserakan sudut-sudut kota. Ridwan menegaskan, mengurus sampah bukan tugas bupati, namun menjadi tanggung jawab organisasi perangkat daerah terkait. “Di sana sini berserakan sampah. Ini tugas Dinas Lingkungan Hidup. Saya sudah instruksikan supaya pimpin rapat dan kita kerja bakti membersihkan,” tandasnya.

Jauh dari Kabupaten Butur, Bupati Kolaka Timur (Koltim), Samsul Bahri memimpin upacara senin kemarin. Hadir pula Wakil Bupati, Andi Merya Nur. Dalam amanatnya, Bupati Koltim, Samsul Bahri meminta ASN menegakan disiplin dan meningkatkan kinerja.

Bupati Samsul Bahri menuturkan, para pimpinan organisasi perangkat daerah, staf, ASN, pegawaoi honorer harus meningkat kinerja dalam tugas pemerintahan dan melayani masyarakat. “Selain disiplin, setiap ASN harus jujur dan amanah dalam menunaikan tanggung jawabnya. ASN dan non ASN harus kompak supaya setiap pekerjaan terasa ringan. Saya harap semua pimpinan OPD dan staf dapat menunjukan loyalitasnya terhadap pimpinan,” tegas Samsul Bahri.

Mantan Sekda Koltim itu mengimbau, kepada seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat bersatu padu menyukseskan visi sejahtera bersama masyarakat yang agamis, mandiri, maju dan berkeadilan. “Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Koltim, selama tiga bulan ke depan harus diselesaikan supaya bisa berjalan pembangunan sesuai arah visi dan misi,” ungkap Bupati Samsul Bahri.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Koltim, Andi Merya Nur menambahkan, kepala OPD harus memberikan hak kepada bawahannya. “Pimpinan OPD tetap bekerja sesuai tupoksi dan membangun daerah sesuai visi dan misi daerah. Tingkatkan kinerja serta berprestasi dalam bekerja. Jangan pakai prinsip Asal Bapak Senang (ABS),” imbuhnya.

Usai upacara, Bupati Koltim Samsul Bahri dan Wakil Bupati Koltim, Andi Merya nur menggelar rapat koordinasi antar OPD dan camat lingkup Pemda Koltim. (b)

Tinggalkan Balasan