Jokowi Minta Warga Melapor

KENDARINEWS.COM — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memandang, kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat tercermin dari layanan pemerintah. Sehingga, pembenahan layanan publik yang bersifat birokrasi sangatlah penting. Menurutnya, ini menjadi pekerjaan besar pemerintah untuk mengubah model pelayanan birokrasi yang selama ini kaku menjadi pelayanan publik yang prima, profesional, dan berkeadilan.

“Terjebak pada hal yang bersifat prosedural, bersifat administratif menjadi pelayanan publik yang menekankan pada kecepatan, inovatif, berorientasi pada hasil,” ujarnya dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020.

Selain itu, hal lain yang perlu dibenahi adalah mengubah pola pikir dan budaya kerja birokrasi dari budaya senang dilayani menjadi budaya melayani. Hal itu menjadi tanggung jawab bersama. Memerlukan juga partisipasi dari seluruh elemen masyarakat.

Ia menyebut, Ombudsman juga sangat penting sebagai tempat mengadu pelayanan publik untuk memberikan masukan, kritik maupun dukungan terhadap pelayanan publik. Sehingga, pihaknya memberikan apresiasi.

“Saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ombudsman Republik Indonesia yang terus mengawal, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah,” tuturnya.

Jokowi meminta masyarakat tak perlu segan untuk memberikan pengaduan jika menemukan adanya potensi maladministrasi. Hal itu menjadi sangat penting untuk mendorong peningkatan standar kualitas pelayanan publik di masa yang akan datang.

“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan perbaikan,” ungkapnya.

Presiden Jokowi mengatakan pelayanan publik adalah wajah kongkrit kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Karena, negara bisa disebutkan hadir jika mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang prima yang cepat yang profesional dan berkeadilan. “Mewujudkan pelayanan publik yang prima memerlukan ikhtiar yang berkelanjutan, memerlukan transformasi sistem, memerlukan tata kelola,” ujar Jokowi.

Sehingga untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima tersebut memerlukan perbaikan-perbaikan. Sehingga bisa melayani masyarakat dalam hal pelayanan publik. “Jadi kita sebenarnya membutuhkan perubahan mindset budaya kerja birokrasi kita, dari budaya senang dilayani menjadi budaya melayani,” katanya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang terus mengawal, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jokowi juga menuturkan, dalam situasi krisis ini semua pihak harus mampu merubah frekuensi. Dari frekuensi yang normal ke frekuensi yang Extraordinary. “Cara kerja yang berubah dari cara kerja yang rutinitas menjadi cara kerja yang inovatif dan selalu mencari smart shortcut,” ungkapnya. (jpg)

Tinggalkan Balasan