Pemilih Harus Bawa Alat Tulis di TPS

KENDARINEWS.COM — Klaster baru Covid-19 menjadi momok penyelenggaraan Pilkada tahun ini. Skenario proses pemungutan suara yang bisa mencegah penularan virus corona itu telah disiapkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra akan menggelar simulasi pemungutan suara 21 November mendatang, dengan menerapkan 12 kebiasaan baru yang diberlakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir Muthalib mengatakan, kegiatan simulasi pemungutan suara bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat di tujuh kabupaten Pilkada tentang mekanisme sebelum dan selesainya pemungutan suara.

Simulasi pemungutan suara Pilkada yang digelar di masa pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 wajib guna mencegah terjadinya klaster pilkada

Selain cara melakukan pencoblosan hingga perhitungan suara, juga ada 12 kebiasaan baru yang wajib dipatuhi. Yaitu mengenai penerapan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak minimal satu meter, tidak bersalaman ataupun berdekatan, serta sistem kedatangan peserta pemilih akan diatur. Sehingga tidak tercipta kerumunan yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.

“Setiap peserta yang memasuki area TPS, terlebih dahulu dicek suhu badannya. Serta mencuci tangan atau memakai handsanitizer. Dan kehadiran pemilih dalam area TPS akan diatur perjamnya. Setiap satu jam hanya sekian pemilih,” katanya kepada Kendari Pos, Selasa (17/11).

Selain itu, kata dia, peserta pemilih diimbau membawa alat tulis sendiri untuk digunakan saat registrasi. Termasuk wajib mengenakan masker yang menutupi dagu, memakai pelindung wajah, dan kaos tangan plastik (sekali pakai).

“Ini untuk menciptakan suasana nyaman, agar proses pemungutan suara berjalan kondusif. Sehingga para pemilih tidak dihantui ketakutan ketika berkunjung ke TPS,” terangnya. Abdul Natsir Muthalib menjelaskan, bagi pemilih yang dengan suhu badan di atas 37,3 derajat celcius, akan disediakan bilik khusus di area TPS, namun berbeda pintu masuk dengan peserta pemilih yang memiliki suhu badan normal,” katanya. (ali/b)

Tinggalkan Balasan