KENDARINEWS.COM — Pada tahun 2021 mendatang, luasan lahan revitalisasi tanaman kakao di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) kembali bertambah hingga 1.500 hektare. Bibitnya akan dipasok ke sejumlah petani melalui pengadaan yang didanai anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolut, Ismail Mustafa, menjelaskan, rata-rata calon petani yang akan mendapat pembagian bibit kakao berasal dari kawasan utara dan tengah Kolut, mulai Kecamatan Batu Hingga Kodeoha. Bibit itu sudah termasuk distribusi pupuk organik padat.
“Sistem penyalurannya masih seperti tahun ini. Merata sebagaimana data usulan yang masuk ke kami,” ujarnya, Selasa (17/11). Sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), target cakupan lahan yang awalnya direvitalisasi seluas 43 ribu hektare tersebut telah direvisi dan berkurang menjadi 18 ribu hektare. Sejak diluncurkan awal 2018 lalu, program itu didukung tiga sumber pendanaan mulai dari dana desa (DD), APBD dan APBN.
“Memasuki 2019 termasuk 2020 juga masih dibantu APBN termasuk pengadaan bibit untuk 2021 sebanyak 1.500 hektare itu,” papar Ismail Mustafa. Program tersebut terus mendapat suntikan dari pihak kementerian karena telah selaras dengan proyeksi kerja Pemerintah Pusat yang menunjuk Kolut sebagai mayor project sentra pengembangan kakao nasional. Hingga dipengujung tahun ini, cakupan area tanam program revitalisasi kakao sudah seluas 10.300 hektare. 2021 mendatang hanya bisa direalisasikan 1500 hektare sesuai permintaan yang bisa diakomodasi. “Program ini terus berlanjut secara bertahap. Kakao masa tanam 2018 akhir telah berbuah, 2019 akhir-2020 menunggu minimal 18 bulan berjalan,” pungkas Ismail Mustafa. (c/rus)