KENDARINEWS.COM — Peralihan musim dengan curah hujan intens yang mengguyur wilayah daratan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) masih terpantau normal, tanpa ada rekam kejadian di lapangan. Begitu juga dengan di laut. Kondisi gelombang dan kecepatan angin di Perairan Teluk Bone tetap landai dan aman bagi pelayaran penyeberangan angkutan feri maupun fiber.

Kepala Dinas Perhubungan Kolut, Ir. Junus, memonitor jika perairan Teluk Bone masih terpantau normal. Belum ada juga pesan maupun peringatan terkait prediksi jika akan ada ancaman badai La Nina yang mungkin saja juga melanda otorita Bupati, Nur Rahman Umar tersebut. “Masih teduh, belum ada juga peringatan ataupun prediksi laporan ketinggian laut dalam beberapa hari kedepan termasuk di perairan Teluk Bone dari BMKG,” ungkapnya, Senin (16/11).
Junus mengatakan, dalam kondisi cuaca buruk di perairan Kolut, ketinggian gelombang maksimal bisa mencapai tiga meter. Beda dengan Kolaka, Kolut posisinya lebih pada ke pangkal teluk hingga kondisinya agak landai. “Sejauh ini rekam pelayaran angkutan penyeberangan di Kolut khususnya armada feri belum pernah ada upaya penghentian jika gelombang mencapai tiga meter. Kalau fiber pernah,” bebernya.
Pertimbangannya, untuk gelombang hingga ketinggian tiga meter, armada feri dianggap masih bisa melintasinya. “Sedangkan fiber karena ukuran kecil dan juga ringan, rawan patah jika dihantam ombak. Itu yang diwaspadai,” paparnya. Saat ini pelayaran rute Tobaku-Siwa masih melayani penyeberangan yang dilayani empat armada, KMP Camellia, Merak dan New Rose serta sebuah kapal fiber MV. Trans JB. Lalu lintas pelayaran laut cukup normal termasuk tingkat kepadatan penumpang juga berangsur pulih pasca Covid-19 mewabah. (b/rus)