KENDARINEWS.COM — Sudah menjadi jadwal rutin akhir tahun, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan berjibaku dengan rancangan penganggaran untuk kegiatan ke depan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus diketuk sebelum masuk tahun anggaran berjalan. Nah, untuk dokumen itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton baru memasuki tahapan penyusunan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS).
Kepala Bappeda Kabupaten Buton, Ahmad Mulia, mengatakan, proses penyusunan APBD kali ini sudah menggunakan cara baru yang dikenal dengan sistem informasi pemerintah daerah (SIPD). “Karena ini sistem baru, maka TAPD masih berusaha sekuat tenaga untuk mempercepat draf KUA-PPAS itu,” katanya, Selasa (3/11). Ahmad Mulia mengaku, pihaknya menargetkan dokumen itu bisa tuntas akhir November ini. Itu juga tergantung dari kerja sama Organisasi Perangkat Daerah yang juga harus segera merampungkan usulan kegiatannya. “Diupayakan akhir November semua proses APBD itu selesai,” tambahnya.
Sementara soal proyeksi anggaran 2021 dia menyebut angka sekitar Rp 900 miliar. Angka itu tampak tak jauh berbeda dengan APBD tahun ini. “Dengan melihat semua potensi pendapatan direncanakan sekitar 900 miliar lebih,” terangnya. Untuk arah kebijakan prioritas kata Ahmad Mulia, infrastruktur publik masih fokus utama, termasuk sektor kesehatan dan pendidikan. (b/lyn)