KENDARINEWS.COM — Masyarakat Indonesia saat ini tidak perlu pergi ke luar negeri untuk melakukan terapi stem cell atau menyimpan tali darah pusat (bank cell). Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia sebagai anak bangsa terpanggil menghadirkan terobosan pelayanan stem cell bertaraf dunia pertama di Asia Yakni Celltech Stem Cell Laboratory (CSC). Lokasinya di Vinski Tower Jalan Ciputat Raya No. 22A Pondok Pinang, Jakarta selatan. Atau gedung 10 lantai yang menjadi Pusat Anti aging Dunia di Indonesia.
Marketing Communication Celltech Stem Cell Laboratory (CSC), dr Wachyudi Muchsin SH, menuturkan Vinski Tower diresmikan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Drs. H. M. Jusuf Kalla pada 23 Juli 2016 lalu. Kini telah menjadi pusat antiaging dunia dan menjadi tujuan Medical Tourism merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri medik dan mengembangkan usaha di bidang jasa pelayanan kesehatan, khususnya bidang penelitian, pengembangan dan produksi sel punca (stem cell) untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dan seluruh dunia.
“CSC fokus melayani seluruh wilayah Indonesia dan seluruh dunia. Teknologi yang digunakan CSC dengan metode closed system berbasis digital, sehingga sel yang dihasilkan kualitasnya lebih terjamin, akurat, dan mengurangi risiko kontaminasi dari hal yang tidak terduga,” ujarnya.
Lanjut pria yang akrab disapa dr Yudi ini, metode tersebut juga mengurangi terjadinya human error terlebih lagi CSC menggunakan teknologi Quantum Autologues Stem Cell. Hal ini dilakukan karena CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan, dan penyimpanan sel punca yang berada di Indonesia yang telah memiliki izin operasional dari Kemenkes, dan satu-satunya laboratorium yang terakreditasi WOCPM (World Council of Preventive Medicine) atau yang lebih dikenal sebagai Badan Akreditasi Anti-Aging Dunia.
Kata dia, WOCPM berperan sebagai dewan dunia untuk bidang akreditasi dengan memberikan penilaian dan akreditasi untuk Rumah Sakit, Klinik, Kongres/Seminar, Universitas, Makanan, Obat, Mesin dan sebagainya.
Kemajuan pesat dalam layanan medis modern untuk akreditasi termasuk Terapi Hormon, Pemulihan Bioidentikal Hormon, Peptide Bioregulator, Stem Cell Closed Sytem and Stem Cell, Banking Cord Blood and Tissue; HLA Stem Cell Transplant, Stem Cell 3 D Printing Organs, Quantum Medicine; Medical Spa, Probiotics, Detoxification Therapy, Genomic & Amp; Nutri Genomic Therapy, Genetic Polymorphism Genetik, dan juga untuk Instrumen dan peralatan rumah sakit, klinik / pusat di bidang Kedokteran Preventive, Regeneratif dan Anti-Penuaan. Dimana secara internasional diakreditasi oleh WOCPM,” tutur Wachyudi Muchsin dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (27/10/2020).
Sementara, Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) dan presiden direktur Celltech Stem Cell Laboratory (CSC), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, mengatakan bahwa di CSC menghadirkan closed system merupakan satu satunya yang ada di Indonesia dilengkapi dengan Quantum Stem Cell terbaru, bahkan Singapura pun belum memilikinya ini pertama di Asia .
“Closed system ini pun memungkinkan jumlah stemcell ratusan juta untuk keberhasilan terapi yang lebih optimal serta sterilitasnya yang terjamin karena semua dengan sistem tertutup,” terangnya.
Disamping adanya alat terbaru yang dapat menghitung dan memotret stemcell dari masing masing pasien, kepercayaan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 yang juga sekaligus penasehat WOCPM, Drs. H. M. Jusuf Kalla.
Pertemuan tersebut beragendakan pemindahan tali pusat cucu JK yang berada di luar negeri ke Celltech Stem Cell Laboratory (CSC) tidak perlu ke luar negeri di indonesia sudah ada beber deby
Menurut Deby profesor pertama antiaging Indonesia ini, teknologi sel punca atau stem cell kini banyak digunakan tak hanya untuk kesehatan tetapi juga kecantikan. Misalnya untuk menerapkan antiaging. Dia mengembangkan stem cell dari lemak dan darah tubuh pasien itu sendiri. “Stem cell yang saya gunakan untuk berbagai penyakit degeneratif pasien seperti diabetes, stroke, dan estetika,” katanya.
Lalu, khasiatnya bervariasi, ada yang beberapa bulan. Diperbaiki hormonnya. Ada yang disuntikan, Menurutnya, antiaging bersifat sangat individual (personal approach). Sehingga tak bisa disamaratakan pada masing-masing pasien. “Masing-masing pasien tak sama. Antiaging setiap pasien adalah istimewa. Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia. Sehingga salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini,” tegasnya. (KN)