KENDARINEWS.COM — Tim Penggerak PKK Kota Kendari terus mensupport warga yang terkena dampak wabah corona. Tidak hanya memberi bantuan, organisasi yang dipimpin Sri Lestari ini getol mengajak warga bercocok tanam. Ajakan ini bukan sekedar memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, namun juga bisa menekan laju inflasi di Kota Kendari.
Hj. Sri Lestari mengatakan sayur mayur merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Komoditi ini banyak dijumpai di pasaran. Meski begitu, harganya terkadang tak bersahabat. Hal itulah yang kemudian membuat masyarakat enggan membeli dan kurang mengkonsumsi sayur. “Ini tentunya berpengaruh terhadap pemenuhan gizi masyarakat. Utamanya gizi bagi anak dan lansia,” ujarnya kemarin.
Atas dasar itulah, Sri Lestari mengimbau masyarakat untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan kosong di pemukiman atau di pelataran rumahnya. “Di tengah pandemi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berbuat. Silakan manfaatkan lahan yang ada. Insyah Allah, kita siap support,” kata Sri Lestari.
Lebih lanjut, Sri Lestari mengungkapkan program ini sudah menjadi tanggung jawabnya. Sebab hal ini tercantum dalam tupoksi Kelompok Kerja (Pokja) III TP PKK Kota Kendari yakni mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga. Diantaranya, mengupayakan ketahanan keluarga di bidang pangan sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan, meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
“Selanjutnya, menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal dan mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga,” ungkap Sri Lestari.
Sebelumnya, Sri Lestari mengajak masyarakat Lorong Pasir Putih, Kelurahan Watulondo untuk manfaatkan lahan pekarangan di Kebun Gizi Lansia Binaan Rumah Zakat. “Dengan memanfaatkan lahan ini, tentu akan berdampak baik pada pemenuhan gizi masyarakat, sekaligus bisa bernilai ekonomis jika nantinya sayur yang ditanam berhasil dipanen. Tentu akan meeningkatkan perekonomian rumah tangga.” pungkasnya. (b/ags)
