Hari Ini Rumah Tahfiz Alwi Hamu Gelar Soft Opening, Target Lahirkan Generasi Qur’ani yang Berakhlak Mulia

KENDARINEWS.COM– Sebuah babak baru dalam pengembangan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia akan segera dimulai. Yayasan Alwi Hamu Indonesia akan menggelar soft opening Rumah Tahfiz Alwi Hamu pada Rabu, 1 Oktober 2025, pukul 09.00 Wita. Peresmian ini menandai komitmen kuat yayasan dalam melahirkan generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan memiliki hafalan Al-Qur’an yang kokoh.

Rumah Tahfiz Alwi Hamu didirikan dengan visi besar untuk menjadi pusat pendidikan Al-Qur’an yang unggul, membimbing para santri agar mampu menghafal 30 juz Al-Qur’an secara mutqin (kuat dan lancar) dalam kurun waktu yang relatif singkat, yakni tiga tahun. Target ambisius ini menunjukkan keseriusan yayasan dalam menciptakan metode pembelajaran yang efektif dan lingkungan yang kondusif bagi para penghafal Kitabullah.

Acara tersebut akan berlangsung di asrama tahfiz yang berlokasi di Jalan Tendean, kediaman almarhum Alwi Hamu. Rangkaian kegiatan diawali dengan sosialisasi sekaligus orientasi operasional bagi santri baru.

Rumah tahfiz ini menerima santri secara gratis dengan fokus utama pada pembelajaran hafalan Alquran.

Sebelumnya, pada Senin, 29 September, pihak yayasan telah mengadakan pertemuan untuk membahas kurikulum tahfiz serta kesiapan operasional asrama. Kurikulum yang telah melalui serangkaian kajian akademik itu kemudian dipresentasikan di hadapan para santri baru beserta orang tua atau wali mereka.

Pendiri Yayasan Alwi Hamu Indonesia, HM Agus Salim Alwi Hamu menjelaskan, kurikulum Rumah Tahfiz Alwi Hamu disusun dengan alokasi 90 persen pembelajaran difokuskan pada hafalan 30 juz Alquran. Adapun 10 persen lainnya mencakup materi akidah, akhlak Islam, bahasa Arab, hadis, serta dasar-dasar fikih.

“Soft opening ini masih bersifat internal yayasan. Nantinya akan ada grand opening secara resmi yang melibatkan pemerintah dan instansi terkait,” ujar Agus Salim.

Ia menambahkan, keberadaan rumah tahfiz ini mendapat sambutan positif dari para orang tua calon santri. Selain tanpa biaya, pembelajaran juga didukung oleh ustaz berpengalaman bersama pengurus yayasan.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Alwi Hamu Indonesia, Faisal Syam, menuturkan bahwa masa belajar santri ditetapkan selama tiga tahun. Namun, bagi santri yang menunjukkan kemampuan istimewa, tersedia peluang percepatan.

Jika ada santri yang mampu menuntaskan hafalan 30 juz dalam dua tahun, maka akan diberikan sertifikat khusus sebagai bentuk apresiasi,” jelas Faisal Syam.

Soft opening ini akan dihadiri pendiri, pembina, pengawas, pengurus yayasan, tim pengajar, pimpinan Fajar Grup, serta sejumlah warga sekitar rumah tahfiz. (fajar)

Tinggalkan Balasan