Cerita Dibalik Rahasia Mengangkat Jari Telunjuk saat Tasyahud dalam Shalat

KENDARINEWS.COM—Dbalik rahasia mengangkat jari telunjuk saat tasyahud seperti dilansir lirboyo.net menceritakan tentang manusia pertama yakni adam.

Di dalam surga, setelah Allah menciptakan Nabi Adam dalam bentuk yang sempurna, Dia membiarkannya selama 40 hari. Pada suatu ketika, Allah berseru kepada para malaikat:

“Ketika Aku telah meniupkan roh-Ku ke dalam dirinya, maka sujudlah kalian sebagai penghormatan.”

Begitu roh ditiupkan ke tubuh Adam, seluruh malaikat pun melaksanakan perintah tersebut, kecuali Iblis. Dengan kesombongannya, Iblis menolak untuk menghormati Adam.
“Aku lebih baik darinya,” kata Iblis kepada Allah, “Engkau menciptakanku dari api, sementara Adam Engkau ciptakan dari tanah.”

Sebenarnya, saat Allah meniupkan roh ke dalam Adam, Dia juga menyematkan Nur Muhammad di punggungnya. Penghormatan para malaikat kepada Adam sebenarnya disebabkan oleh keberadaan Nur Muhammad dalam dirinya. Meskipun Adam terbuat dari tanah, cahaya yang bersinar dalam dirinya membuat para malaikat tunduk. Iblis, yang terperangkap dalam kesombongan, tidak dapat melihat cahaya itu dan memilih untuk mengabaikannya.

Sejak saat itu, ia mengibarkan bendera perang.
Akibat kesombongannya, Iblis diusir dari surga. Sementara itu, Nabi Adam mulai membuka kedua kelopak matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah tulisan yang terukir di pintu surga dan di tiang Arsy:

“La ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.”

Dalam hatinya terbersit rasa ingin tahu, “Siapa Muhammad? Pasti dia adalah makhluk yang paling mulia karena namanya disandingkan dengan nama Allah.”

Hari-hari berlalu, Adam menjalani kehidupan di surga bersama para malaikat. Setiap kali bertemu, ia selalu menyapa. Namun, yang menarik, para malaikat tidak memandang wajahnya, melainkan punggungnya. Mereka bahkan berbaris untuk melihat punggung Adam. Kebingungan melanda Adam. Ia pun bertanya kepada Allah:

“Ya Allah, mengapa para malaikat selalu memandang punggungku?”

“Mereka melihat Nur Muhammad yang ada di punggungmu,” jawab Allah.

Dengan rasa ingin tahu yang mendalam, Adam memohon kepada Allah agar cahaya tersebut berpindah ke keningnya, agar ia bisa dilihat dan dapat melihat wajah para malaikat. Allah pun mengabulkan permohonannya.

Kini, para malaikat berbaris menghadap Adam, dan mereka melihat wajahnya. Setelah cahaya yang agung itu menetap di kening Adam, ia ingin melihat keindahan Nur tersebut lebih dekat. Ia kembali meminta kepada Allah agar Nur itu dipindahkan ke bagian tubuh yang lebih mudah dilihat.

Allah pun mengabulkannya dan meletakkan cahaya itu di jari telunjuknya. Segera setelah itu, Adam mengangkat telunjuknya dan berkata:

“Asyhadu an La ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.”

Konon, inilah cikal bakal mengangkat jari telunjuk saat tasyahud dalam shalat. Sebuah tradisi yang kaya makna, mengingatkan kita akan cahaya yang ada dalam diri kita, serta penghormatan yang seharusnya kita berikan kepada yang Maha Esa.(ifon/kn)

Tinggalkan Balasan