Perdana, Dekranasda Buton Tampil dalam Fashion Show Pemeran Kriyanusa

Kendarinews.com — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buton membuat lompatan baru untuk memperkuat eksistensinya. Untuk pertama kalinya, Dekranasda Buton turut ambil bagian dalam peragaan busana pada momentum Pameran Kriyanusa yang digelar oleh Dekranasda Nasional di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) 28 Agustus hingga 1 September. Pada Kamis 29 Agustus, Dekranasda Sultra mendapat kesempatan untuk menampilkan fashion show yang disuguhkan oleh 17 kabupaten kota.

Pada momentum itu, Dekranasda Buton menampilkan busana tenun khas Wabula. Tampak hadir menyaksikan Pj. Ketua Dekranasda Buton Wa Ode Naharia La Haruna, Sekda Buton Asnawi Jamaluddin, Kepala Dinas Perindustrian Sadisu, Kepala Dinas Pariwisata Rusdi Nudi, Kepala Dinas Kebudayaan La Ode Syamsudin, Kadis Kominfo H. Suhardin Sanusi, Kadis Tenaga Kerja Simiati, dan lainnya. Ketua Harian Dekranasda Buton Wa Ode Sitti Raimuna menjelaskan Pameran Kriyanusa adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Dekranasda Nasional.

“Kegiatan pameran tahun ini Kabupaten Buton ikut dalam fashion show, dan ini pertama kalinya. Dibawah kepemimpinan ibu pj bupati, kami Dekranasda mencoba lebih giat lagi untuk mendorong Dekranasda kita lebih eksis dan maju,” katanya di JCC.

Pada desain tenunan kali ini, Pemkab Buton mengangkat tema potensi kearifan lokal yakni keindahan laut dan kekayaan perikanan Buton.

“Salah satu baju rancangan yang ditampilkan “gelombang laut” ini menandakan keindahan laut di Wabula, ada motif gelombang laut berwarna biru di baju yang ditampilkan, jadi ini model baru kita,” lanjutnya.

Masih kata dia, meski waktunya cukup singkat untuk melakukan persiapan, tetapi dengan ketersediaan kain tenun yang memadai di Wabula dan gesitnya tim, sehingga pihaknya bisa tampil maksimal dalam acara itu. Diapun berharap agar apa yang dilakukan Pemkab Buton saat pameran di JCC tersebut dapat mengangkat derajat para pengrajin di Buton, tenunan Buton lebih terkenal dan semoga industri kerajinan Buton lebih terangkat.

“Kami akan terus melatih, membina penenun yang muda-muda, untuk menciptakan desian, motif dan warna yang lebih baik, kedepan kita beri bantuan benang dan pelatihan motif dan warna,”ujarnya.

Dia juga berharap melalui pameran ini bisa menjadi tempat bagi para pengrajin untuk memamerkan hasil karyanya dan menjalin relasi lebih jauh. “Kita ingin kain tenun kita lebih dikenal lagi, karena ini bagian dari upaya promosi juga,” pungkasnya.

Sementara itu ditempat yang sama Kepala Dinas Ketenagakerjaan Buton Simiati mengatakan sebanyak 260-an pengrajin tenun yang ada di Kabupaten Buton khususnya kecamatan Wabupa saat ini dibina Pemerintah daerah. Akan tetapi motif tenun yang dihasilkan disebutnya masih ketinggalan atau belum disesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Kami dari Disnaker akan menggelar pelatihan untuk para pengrajin di Buton agar dapat menghasilkan tenunan dengan motif dan warna yang beragam dan lebih baik lagi,”katanya.Kata dia lagi saat ini para pengrajin tenun tak perlu risau jika karyanya tak laku di pasaran. Sebab Dekranasda Buton sudah punya komitmen untuk menampung semua tenunan para pengrajin. “Jadi tidak perlu takut lagi kalau tidak laku. Karena Dekranasda yang beli,” tutupnya. (elyn)

Tinggalkan Balasan