KENDARINEWS.COM–Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menerima Lencana Bakti Transmigrasi dan piagam penghargaan atas dedikasinya mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi di otoritanya.

Kery dianggap sukses mengembangkan kawasan transmigrasi di Konawe dengan indeks perkembangan kawasan transmigrasi berstatus mandiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT). Penghargaan bergengsi itu diserahkan langsung Mendes-PDTT, Dr (HC) Drs Abdul Halim Iskandar, Selasa (16/5).
Penghargaan itu diterima Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan sejumlah kepala daerah lain se-Indonesia, saat acara Rakornas Kawasan Transmigrasi tahun 2023 yang digelar di aula Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Acara itu turut dihadiri Wakil Ketua DPR RI, Dr Drs H Abdul Muhaimin Iskandar MSi.
Ada tiga kategori penghargaan yang diberikan Kemendes-PDTT saat Rakornas Kawasan Transmigrasi di UGM Yogyakarta. Pertama, penghargaan untuk kepala daerah atas kontribusi dan kerja keras dalam menyukseskan program transmigrasi. Penghargaan itu diterima oleh 15 kepala daerah se-Indonesia. Kategori kedua, yakni penghargaan bagi kepala daerah yang mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dengan indeks perkembangan kawasan transmigrasi status mandiri. Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada 36 kepala daerah se-Indonesia, termasuk Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa. Selain Kery, penghargaan serupa juga diterima Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga dan Bupati Muna LM Rusman Emba. Kategori terakhir, yakni penghargaan bagi penerima beasiswa program penjaringan siswa berprestasi di kawasan transmigrasi. Penghargaan itu diberikan kepada sejumlah mahasiswa berprestasi yang kuliah di berbagai kampus lintas daerah.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa sangat mengapresiasi atas penghargaan yang diberikan Kemendes-PDTT itu. Kery mengatakan, selain sebagai surganya investasi, Konawe memang juga tempat tujuan bagi kaum pendatang, utamanya dari pulau Jawa.
“Dengan penghargaan ini, saya tak perlu cerita detail dan rinci tentang kemajuan sektor transmigrasi di Konawe. Parameter dan indikator kemajuannya saya kira pemerintah pusat sendiri yang menganalisa, menilai dan mempublikasikannya pada hari ini. Dan Alhamdulillah, pemkab Konawe dianggap sukses dan berprestasi lagi sama orang di Jakarta,” ujar Kery Saiful Konggoasa, Selasa (16/5).
Kery Saiful Konggoasa berpandangan, majunya Konawe sebagai daerah dengan ekonomi terbaik di Sultra, tidak terlepas dari kontribusi warga di kawasan transmigrasi. Menurut Bupati Konawe dua periode tersebut, warga transmigrasi punya andil besar, terutama dalam menjadikan Konawe hingga mashyur sebagai wilayah lumbung beras Sultra.
“Warga transmigrasi dan lokal, semua hidup rukun di Konawe. Mau dia Jawa, Bali dan suku-suku lainnya, semuanya bersinergi dan membuat Konawe jadi seperti miniaturnya Indonesia. Makanya berani saya katakan kalau Konawe adalah surganya transmigrasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dalam sambutannya mengajak pejabat dan mahasiswa untuk bersama-sama berpikir dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional, khususnya daerah transmigrasi. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengemukakan, program transmigrasi telah dimulai 73 tahun yang lalu. Berkat sinergi warga dan berbagai pihak, kawasan transmigrasi kini telah banyak berubah menjadi daerah-daerah maju.
“Terimakasih kepada para transmigran kita yang bukan saja berkontribusi terhadap ekonomi keluarga, tetapi juga ekonomi daerah dan negara,” ucapnya saat berpidato di Rakornas Kawasan Transmigrasi tersebut.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu juga menilai, program transmigrasi merupakan program pemerintah yang berhasil. Menurutnya, transmigrasi saat ini telah memindahkan, menata, dan menempatkan penduduk sekira 2,2 juta Kepala Keluarga (KK) atau sekira 9,2 juta jiwa. Kendati demikian, Abdul Muhaimin Iskandar menyebut, keberhasilan transmigrasi bukannya keberhasilan Kemendes-PDTT semata. Melainkan, keberhasilan banyak pihak yang terlibat.
“Kita mendorong adanya kolaborasi antar sektor untuk membangun dan mengembangkan transmigrasi. Pemerintah bersama dengan DPR selaku representasi rakyat, harus bekerja bahu-membahu mewujudkan pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat. Kita saling bermitra, saling mendukung untuk kebaikan dan kemaslahatan NKRI,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Mendes-PDTT Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, saat ini tercatat lebih dari 5 ribu KK khusus Jawa dan Bali yang masuk ke dalam daftar tunggu transmigrasi. Meskipun begitu, lanjutnya, pemerintah tak ingin terburu-buru memenuhi antusiasme itu dan memprioritaskan untuk mendesain program transmigrasi sebaik mungkin.
“Salah satunya kita mohon dukungan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar terkait perubahan undang-undang (UU) dan peraturan dibawahnya. Misalnya, kepemilikan lahan secara komunal. Itu sangat penting hari ini dan kita sudah berkoordinasi dengan BPN,” bebernya.
Selain itu, Abdul Halim Iskandar mendorong perubahan citra transmigrasi yang dulunya lekat dengan simbol cangkul dan sabit, alias cara-cara tradisional. Menurutnya, pandangan semacam itu harus diubah dengan pemakaian alat-alat pertanian modern semisal hand traktor dan sebagainya.
“Selanjutnya, minimal luas lahan yang diserahkan kepada transmigran. Kemendes-PDTT mengusulkan menjadi tiga hektare per KK, dari semula hanya dua hektare saja,” tandasnya. (KN).