KENDARINEWS.COM — Audiens dan koordinasi dihelat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buton Utara (Butur). Kegiatan tersebut dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Setkab Butur, Mansur, didampingi Koordinator Program Manager Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Adi Supriatno, serta Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Marsuli.
Dalam rapat tersebut, Mansur meninta agar setiap program, aksi dan tindakan antar instansi dalam pencegahan stunting atau tengkes, harus terstruktur, sistematis dan kolaboratif. “Tidak hanya dititikberatkan pada BKKBN ataupun Dinas Kesehatan. Semua instansi terkait harus sejalan dan berkolaborasi dalam upaya penurunan angka stunting ini,” pintanya, Senin (20/4).
Diakuinya, data hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 lalu menunjukkan masih ada 26,8 persen penderita stunting di daerah itu dan melebihi angka nasional 24.4 persen. “Makanya, diharapkan ada inovasi dan tindakan maksimal serta efisien dalam menyusun aksi-aksi percepatan pencegahan stunting,” tandas Mansur.
Di tempat yang sama, Koordinator Program Manager Satgas Stunting Sultra, Adi Supriatno, berharap terobosan inovasi yang hendak diterapkan tersebut mendapat dukungan anggaran, sehingga mampu memaksimalkan kerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) di lapangan.
“Dimulai dari penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko. Semua sangat membutuhkan dukungan penganggaran yang cukup dari pemerintah untuk menurunkan angka stunting, sehingga menjadi zero di Butur,” timpal Adi Supriatno. (had)