KENDARINEWS. COM—Masyarakat Kota Bangun Ranomeeto jadi lokasi sasaran ‘Jumat Curhat’ Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra), hari ini (10/3)

Bertempat di salah satu warkop, kegiatan rutin jumat kali ini kembali dipimpin langsung oleh Wakapolda Sultra Brigjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si bersama Irwasda Kombes Pol. Yun Imanullah, S.I.K dan diikuti oleh jajaran pejabat utama Polda Sultra.
“Kita terima masukkan, komplain dari bapak ibu. Apa harapan masyarakat ke Polri kita komunikasikan di jumat curhat kali ini. Kami akan mendengarkan keluhan gangguan kamtibmas dari bapak ibu semua, ” kata Waris Anggono
Ditempat sama salah seorang warga Desa Langgea bernama Sefo yang berada di sekitar gerbang perbatasan Ranomeeto, mengungkapkan bahwa di seputaran gerbang selalu ramai oleh balapan liar yang dilakukan oleh anak-anak muda setiap malam Minggu, balapan tersebut dilakukan pada dini hari sehingga mengganggu tidur dan ketenangan masyarakat sekitar gerbang.
Selain sefo, ada pula warga di Kecamatan Ranomeeto yang mempermasalahkan soal sertifikat tanah yang tumpang tindih sehingga saling klaim antar pemilik lahan.
Menanggapi itu Brigjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si mengatakan beberapa hari lalu petugas kepolisian dari Polresta Kendari sudah melakukan razia dan menjaring hingga puluhan sepeda motor yang melakukan balapan liar dan menggunakan knalpot ‘Bogar’.
“Sudah ada yang kita tangkap, kita akan kembali melakukan razia pengguna knalpot bogar, ” Kata Wakapolda.
Sedangkan masalah tanah, Wakapolda menegaskan perkara tersebut dapat diselesaikan secara perdata maupun pidana. “Banyak tanah sekarang menjadi sengketa, karena pada beberapa puluh tahun lalu belum ada industri maupun pertambangan sehingga tanah tak begitu berharga, ” tauturnya.
Diluar menanggapi curhatan warga, Brigjen Waris mengapresiasi toleransi beragama antar umat Islam dan Kristen di Kecamatan Ranomeeto, dimana banyak gereja yang berderetan dan terdapat masjid yang saling berhadapan.
“Toleransi beragama tentunya ini peran dari tokoh agama dan tokoh masyarakat sehingga tetap terjalin toleransi yang kokoh, ” Pungkas Jenderal bintang satu asal Boyolali, Jawa Tengah ini.(ani/kn)