Jangan Lupa Bayar Utang Puasa ya, Nih Niat Beserta Artinya

KENDARINEWS.COM–Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh seluruh umat muslim di dunia. Namun demikian, ada beberapa orang yang mungkin berhalangan atau tidak bisa melaksanakan puasa Ramadhan pada momen Ramadhan sebelumnya

Maka itu, orang-orang yang berhalangan untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan maka harus mengganti hutang puasa. 

Hutang puasa dapat diganti dengan cara mengqadha puasa dengan mengucapkan niat Puasa Qadha Ramadhan. 

Lalu, bagaimana cara yang benar untuk melaksanakan puasa qadha? apa bacaan niat untuk puasa qadha? Simak disini jawabannya!

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Ketika mengganti puasa atau meng-qadha puasa, sebaiknya turut mengucapkan niat puasa qadha. Menurut mazhab Syafi’i, orang yang akan menjalankan puasa qadha, wajib untuk melafalkan niat puasa hal ini tercantum pula dalam sebuah hadits shahih.

Syekh Sulaiman Al Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna nya mengatakan bahwa, ‘Disyaratkan untuk mengucapkan niat di malam hari, bagi seseorang yang akan menjalankan puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha maupun puasa nadzar. Syarat tersebut berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW;

Barang siapa yang tidak memalamkan niatnya sebelum fajar, maka tidak ada puasa bagianya. ‘Karena tidak ada jalan yang lain kecuali mengucapkan niat puasa setiap hari berdasarkan pada redaksi zahir hadist.” (Syekh Sulaiman Al Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, Juz II).

Bacaan niat puasa, merupakan pengganti untuk puasa Ramadhan adalah sebagai berikut.

Nawaitu sauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku niat untuk mengqadha puasa di bulan Ramadhan besok hari karena Allah SWT.

Ketika membaca niat untuk mengqadha puasa Ramadhan, maka niat tersebut cukup diucapkan di dalam hati serta bukan di lisan, sebab tidak disyaratkan untuk talaffuz atau untuk menyebut niat dengan lisannya.

Adapun niat yang diucapkan dalam hati, haruslah sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan puasa, yaitu menjalankan puasa qadha dan berniat untuk puasa mengganti puasa Ramadhan yang diucapkan ketika malam hari sebelum matahari terbit.

Tentang Puasa Ramadhan dan Qadha Puasa

Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib diimani dan dilaksanakan oleh setiap muslim. Hukum puasa Ramadhan pun telah tertera dalam quran surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi sebagai berikut.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas dirimu untuk berpuasa sebagaimana engkau orang-orang sebelumnya diwajibkan untuk berpuasa agar kamu bertakwa.’

Ketika akan melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan, maka seorang muslim harus memenuhi syarat sah serta rukun puasa, yaitu memiliki akal yang sehat, baligh atau sudah mengalami mimpi basah untuk laki-laki dan mengalami haid atau menstruasi untuk perempuan, sanggup untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dan tahu kapan dilaksanakannya puasa di bulan Ramadhan.

Selain karena wajib hukumnya untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, puasa wajib ini juga memiliki keutamaan-keutamaan yang telah tercantum dalam hadist-hadist shahih.

Di antara keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan ialah terbukanya pintu surga serta tertutupnya pintu neraka dan setan-setan yang dibelenggu. 

Rasulullah bersabda, bahwa ‘Jika tiba lebih awal malam pada bulan Ramadhan, maka diikat seluruh setan dan jin yang durhaka. Ditutup pula seluruh pintu neraka serta tidak buka meskipun satu pintu dan dibukalah pintu surga dan tidak akan ditutup meskipun satu pintu.

Para penyeru pun menyerukan, ‘wahai orang yang mengharapkan kebaikan! Maka terimalah. Wahai orang-orang yang mengharapkan kejahatan! Maka berhentilah dan yang ikhlas karena Allah, maka akan dibebaskan dari api neraka lalu penyeru itu akan menyerukan pada setiap malam-malam di bulan Ramadhan.’ (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Meskipun puasa di bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya, akan tetapi ada pula seseorang yang diberikan keringanan dan diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. 

Hal ini dikarenakan muslim tersebut berhalangan dengan alasan yang syari. Lalu, karena tidak menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan maka muslim tersebut wajib untuk mengganti atau mengqadha puasa wajib tersebut di bulan lain.(FIN/KN)

Tinggalkan Balasan