HMI Wadah Cetak Pemimpin Bangsa

KENDARINEWS.COM — Eksistensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tak perlu diragukan. Selama 74 tahun, organisasi kemasiswaan itu punya kontribusi besar dalam pergerakan maupun mencetak calon pemimpin bangsa. Saat ini, tidak sedikit jebolan pengkaderan HMI menduduki jabatan strategis di Indonesia. Atas dasar itulah, Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut), Parinringi, sangat mendukung program pengkaderan melalui intermediate training atau latihan kader (LK).

“Kita perlu dukungan kegiatan seperti ini. Sebab secara tidak langsung intermediate training ini membantu pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM). Masa depan sebuah bangsa tergantung generasi mudanya. Jika kita memiliki generasi yang kuat dan tangguh, bangsa akan maju. Saya berharap LK II HMI bisa melahirkan calon pemimpin daerah,” kata Parinringi saat membuka Intermediate Training LK II dan Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat nasional tahun 2023, kemarin.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra tersebut mengaku salut dengan tema yang diusung kegiatan ini. HMI mengangkat tema “Merawat integritas kebangsaan menyongsong kepemimpinan super smart society 5.0”. Artinya, HMI telah bepikir jauh ke depan dengan tetap menjaga keberagaman dan kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi hal itu sudah menjadi amanah para pendiri bangsa.

Sebagai bentuk dukungan terhadap HMI lanjut mantan Wakil Bupati (Wabup) Konawe ini, pemerintah telah mengalokasikan dana melalui APBD 2O23. Tidak hanya HMI, namun juga untuk Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) di Kolut. Meskipun demikian, Parinringi tetap meminta masukan dan kritik. Namun penyampaian harus tetap dengan cara yang prosedural dan bermartabat. Sebab kritik sangat penting dalam mengingat pemerintah agar tidak salah arah.

“Saya salut dengan spirit yang ditunjukkan kader-kader HMI. Mereka selalu semangat dan optimis sebagaimana slogannya Yakin Usaha Sampai (Yakusa). Setiap ikhtiar tentu ada prosesnya. Sebab Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang jika dia tak berusaha untuk merubahnya. Pada prinsipnya, kami siap memberikan dukungan moril dan materil berupa anggaran. Kami bersama Pak Sekab sudah sepakat mengalokasikan anggaran tahun ini untuk mensupport kegiatan HMI,” ujar mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra itu.

Untuk diketahui, sebanyak 80 pendaftar Intermediate Training LK II dan LKK tingkat nasional di Lasusua, Kolut. Namun dari hasil verifikasi, hanya 50 peserta yang dinyatakan lolos. Terdiri dari 40 peserta LK II dan 10 peserta LKK. Kegiatan ini diikuti peserta cabang HMI dari provinsi tetangga seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. (mal)

Tinggalkan Balasan