—Dandim 1416 Muna Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Mubar—
KENDARINEWS.COM — Penanganan dan penurunan angka stunting dalam masyarakat menjadi salah satu program kerja yang ditekankan oleh pemerintah pusat. Olehnya itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) bersama Kodim 1416 Muna bersinergi melakukan upaya penanganan stunting. Komitmen itu ditandai dengan dikukuhkannya Komandan Kodim (Dandim) 1416 Muna, Letkol INF. Gilles R.B Hogendorp S.I.P sebagai bapak asuh anak stunting Mubar.
“Karena ini adalah program nasional oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo agar angka stunting itu turun. Yaitu 0 persen di 2024. Untuk mewujudkan penurunan stunting itu perlu kerja berbagai pihak. Maka hari ini kita membangun sinergitas bersama Forkopimda khususnya kita angkat bapak Dandim 1416 Muna sebagai bapak asuh anak stunting Mubar,” kata Penjabat (P) Bupati Mubar, Bahri saat ditemui usak kegiatan pengukuhan Senin (19/12).
Sementara itu, Komandan Kodim 1416 Muna Letkol INF. Gilles R.B Hogendorp mengatakan pihaknya siap bersinergi bersama Pemkab Mubar dalam menekan angka stunting. “Untuk program, Kodim akan turun setiap hari ke lapangan untuk mengecek dan melaporkan perkembangan stunting bekerjasama dengan BKKBN. Sehingga data yang akan kita laporkan kepusat itu akurat,” ucapnya.
Lanjutnya, dengan dikukuhkanya sebagai bapak asuh anak stunting Mubar maka angka kejadian stunting dalam masyarakat bisa ditekan. Pelaksanaan program oleh BKKBN dapat berjalan secara kontinyu dan optimal. Sehingga penuntasan stunting ini kedepannya bisa terus menurun dibawah angka yang memperihantinkan.
“Untuk sekarang, kita sudah mencapai presentase yang sangat baik dalam penuntasan stunting. Angkanya saya kurang tahu pasti yang jelas kita tidak melebihi angka 50 persen. Kita baru dibawah 30 atau 20 persen. Sangat baik sekali kerjasama di Mubar ini untuk penuntasan stunting,” ungkapnya.
Letkol INF. Gilles R.B Hogendorp menambahkan, pihaknya berterimakasih atas kepercayaan Pemkab Mubar kepada dirinya dengan dikukuhkan sebagai bapak asuh anak stunting Mubar. “Ini adalah salah satu program dari TNI angkatan darat bahwa TNI harus hadir sebagai bapak asu anak stanting di Kabupaten/Kota yang menjadi tempatnya berdinas,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Mubar, La Ode Andi Muna mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki data resmi mengenai angka stunting di Mubar. Meski begitu Mubar masuk dalam daerah resiko kejadian stunting. “Resiko itu ada. Hanya untuk data stunting belum ada. Karena data itu tidak sembarangan, sekarang masih diaudit bersama Dinkes Mubar,” pungkasnya. (ahi)