KENDARINEWS.COM–Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) terus meningkatkan predikatnya sebagai kampus terbaik. Setelah masuk dalam 110 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik nasional tahun 2021 lalu, kini tahun 2022 Unsultra kembali menorehkan prestasi. dengan berhasil masuk dalam 50 PTS terbaik secara nasional atau dari 4000 an Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.
Prestasi itu merupakan hasil penilaian Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Penilaian ini berdasarkan pada surat Sekretariat Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderat Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
“Ini merupakan salah satu capaian yang membahagiakan dalam periode kepemimpinan saya menjadi rektor Unsultra. Dimana Indeks kinerja utama kita tahun lalu masuk 110 perguruan tinggi terbaik se Indonesia dari hampir 4000 perguruan tinggi swasta yang ada. Dan kini di tahun 2022, prestasi itu meningkat dan kita bisa masuk 50 PTS terbaik secara nasional berdasarkan IKU,” terang Rektor Unsultra, Prof Dr.Ir H. Andi Bahrun M.Sc., Agric, (21/11).
Dia menjelaskan, tentu prestasi ini sangat luar biasa, sebab dalam pengumuman 50 besar terbaik itu, Unsultra ada pada urutan 45 besar. Bahkan, presatsi ini, khusus untuk LLDIKTI wilayah IX Sultanbatara hanya ada dua Perguruan tinggi yang masuk kategori, yakni Unsultra dan Universitas Bosowa.
“Tentu kita on the track. Terlebih dalam mendorong peningkatan kampus. Dari prestasi 50 PTS terbaik itu, kita menerima reward berupa dana pengabdian Rp300 juta. Ini tentu amanah terbaik yang harus terus kita gelorakan, ” tegasnya.
Ia berharap prestasi ini dapat menjadi spirit terbaik mahasiswa dan dosen untuk terus menunjukkan kinerja terbaik. Artinya ini bukan hanya persoalan reward atau anggaran penelitian yang diberikan. Tetapi ini tentu prestasi luar biasa yang harus terus ditingkatkan.
“Apalagi penilaian ini langsung dari KemendikbudRistek. Sebab semua capaian, kegiatan prestasi yang dilaksanakan dosen dan mahasiswa itu tercatat atau terekam di pangkalan data Perguruan Tinggi, nah dari situlah ini dinilai. Baik itu kerjasama, hasil kerja sama, publikasi, status dan kualitas dosen, semua terdata disitu. Jadi penilaian ini memang murni dan tak ada rekayasa.
Selain prestasi itu, saat ini Unsultra juga telah banyak meningkatkan akreditasi program studi dan akreditasi institusi, serta membuka program berskala international.
“Ini terbukti dan sekarang sudah berjalan kerjasama Unsultra dengan negara Malaysia, Filipina, dan negara-negara lainnya, ” jelasnya. (kn)