KENDARINEWS.COM – Produksi sampah di Konawe menunjukkan tren peningkatan. Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konawe mengaku, peningkatan volume sampah disebabkan adanya kecenderungan perubahan perilaku warga yang lebih konsumtif. Saat ini, volume sampah harian yang diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Mataiwoi mencapai 108 ton.
Kepala DLH Konawe, Herianto Wahab, mengakui adanya tren kenaikan volume limbah di daerah berjuluk lumbung beras Sulawesi Tenggara tersebut. Namun ia menyebut peningkatan produksi sampah itu belum begitu signifikan.
“Kalau kita kalkulasi, ada sekitar 33.696 ton sampah per tahun yang kita angkat dari tempat penampungan sampah (TPS) ke TPAS Mataiwoi,” ujar Herianto Wahab, Selasa (5/7). Ia menuturkan, tak hanya pola konsumtif warga Konawe, namun peningkatan volume sampah harian tersebut juga disebabkan kurangnya kedisiplinan warga dalam membuang sampah. Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah menyiapkan TPS di beberapa titik. Sayangnya, masih banyak warga yang lebih memilih membuang sampah di trotoar, bahkan di badan jalan.
“Kita selalu memberikan imbauan kepada masyarakat. Harus buang sampah di dalam bak penampungan. Juga sebaiknya itu dilakukan sebelum petugas DLH Konawe melakukan pengangkutan,” terang mantan Kabag Humas dan Protokoler Setkab Konawe itu. Herianto Wahab menyebut, penanganan masalah sampah di Konawe membutuhkan dukungan dari semua pihak. Bukan hanya DLH Konawe, melainkan juga masyarakat setempat. Ia meminta warga lebih peka terhadap kebersihan lingkungan serta lebih bijak dalam melakukan pembuangan sampah.
“Perlu kesadaran semua komponen masyarakat untuk mengatasi sampah ini. Kalau bukan kita yang menjaga keasrian lingkungan, maka siapa lagi,” pungkasnya. (adi)