KENDARINEWS.COM – Setelah bersabar dua tahun karena keberangkatan yang tertunda, kini para jamaah calon haji (JCH) bersiap untuk menuju Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah, termasuk JCH asal Konawe. Tahun ini, Konawe mendapat kuota sebanyak 72 orang. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Konawe, Ahmad Lita Rendelangi, mengatakan, sebenarnya kuota JCH mulanya berjumlah 140 orang. Namun terjadi pengurangan kuota JCH sebesar 50 persen bagi semua daerah di Indonesia. Akhirnya, tersisa sejumlah 72 JCH Konawe yang siap diberangkatkan pada musim haji tahun ini.
“Pengurangan kuota itu merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi. Untuk jamaah se-Indonesia, kuotanya kurang lebih 211 ribu orang. Nah, diambil 50 persen dari situ. Jadi tinggal kurang lebih 105 ribu jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci. Hanya segitu kuota yang diberikan dan itupun sudah termasuk petugas haji daerah (PHD) didalamnya,” ujar Ahmad Lita Rendelangi, kemarin. Ia menuturkan, segala persiapan pemberangkatan 72 JCH sudah tuntas dilakukan pihak Kantor Kemenag Konawe. Diantaranya, manasik haji maupun hal-hal menyangkut aspek kesehatan jamaah. Rencananya, keberangkatan 72 JCH Konawe itu akan dilepas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pada 22 Juni 2022 menuju Embarkasi Makassar. Selanjutnya usai transit, 72 JCH Konawe yang tergabung dalam kloter 6 tersebut akan diterbangkan oleh maskapai Garuda Indonesia menuju Baitullah.
“Untuk biaya transport lokal JCH Konawe yang akan bertolak menuju Embarkasi Makassar, sampai saat ini belum ada informasi bantuan dari Pemkab. Kita juga tetap berkoordinasi dengan Bupati Konawe kalau memungkinkan (dibantu biaya transport lokal). Jika tidak, JCH Konawe sesungguhnya sudah siap. Semua jamaah sudah melunasi dan mengumpulkan untuk membayar masing-masing biaya transport lokal menuju Embarkasi Makassar sampai pulang kembali ke Konawe,” ungkapnya.
Mantan Kepala Kantor Kemenag Kolaka Timur (Koltim) itu menambahkan, saat ini 72 JCH asal Konawe sementara melakukan persiapan mandiri di rumah masing-masing sambil menunggu keberangkatan pada 22 Juni mendatang. Terkait kesiapan pemeriksaan medis, lanjutnya, 72 jam sebelum keberangkatan para jamaah tersebut sudah harus melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19. “Jadi nanti di sini kita akan cek dan di Makassar akan diperiksa ulang juga. Kalau hasil pemeriksaan kesehatan ada gejala Covid-19, apa boleh buat tidak bisa berangkat. Harus langsung masuk klinik untuk menjalani perawatan,” bebernya.
Sebab itu, Ahmad Lita Rendelangi mengingatkan JCH asal Konawe agar jangan banyak melakukan aktivitas berlebih. Terutama membuat atau menghadiri acara keluarga maupun hajatan masyarakat. Kalaupun hendak menggelar syukuran keberangkatan, baiknya digelar di dalam rumah saja dan tak perlu mengundang orang banyak. Ia meminta 72 JCH asal Konawe sebaiknya menjaga kondisi kesehatan di kediaman masing-masing agar bisa mengikuti semua rangkaian pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
“Untuk tahun ini, umur jamaah yang akan berangkat haji itu maksimal 65 tahun. Itu sudah persyaratan dari pemerintah. Jadi yang di atas 65 tahun, mohon bersabar dulu. Mudah-mudahan tahun depan sudah normal kembali dan itu bisa diprioritaskan untuk Lansia,” tandasnya. (adi)