KENDARIPOS.CO.ID — Relawan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) sangat berperan dalam mensukseskan program pemerintah. Mereka bertugas menghimpun data masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). Kendati mengemban tugas yang cukup berat, rupanya abdi relawan puskesos tidak sebanding dengan upah yang diperoleh. Relawan puskesos hanya diupah Rp 900 ribu per tahun dari pemerintah. Atas dasar itu, Dinsos berinisiatif memperbaiki nasib para relawan sosial tersebut.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kendari, Abdul Rauf mengaku akan mengusulkan tambahan insentif bagi para relawan puskesos melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun ini. Ia berharap pemerintah bisa mengakomodir rencana usulan tersebut agar bisa meningkatkan kesejahteraan para relawan sosial di Kota Kendari.
Jumlah relawan puskesos di Kota Kendari lanjut mantan Kabag Kesra Pemkot Kendari ini, tercatat sebanyak 130 relawan yang tersebar di 65 kelurahan di Kota Lulo. “Kami harap pemberian insentif nantinya bisa melecut semangat para relawan dalam bekerja, dalam menghasilkan data yang valid untuk pemerintah. Sehingga penyaluran bantuan bisa tepat sasaran. Bisa disalurkan pada mereka yang benar-benar berhak menerima bantuan,” kata Abdul Rauf.
Pada sisi lain, Abdul Rauf meminta kepada para relawan puskesos untuk tetap bersabar sembari berdoa agar usulan yang rencananyabakan diajukan pihaknya bisa diakomodir pemeritah.
“Kami akan upaya terus untuk pemenuhan hak para relawan. Karena terus terang kami sangat butuh peran puskesos, mereka ujung tombak penyaluran bantuan kepada masyarakat. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini, peran mereka sangat kami perlukan. Baik untuk program PKH (Program keluarga Harapan), BSP (Bantuan Sosial Pangan), dan program bantuan lainnya,” kata Abdul Rauf. (c/ags)