PPKM Mikro Meredam Covid-19

Pemerintah Perpanjang PPKM hingga 17 Mei 2021

Sultra Masuk Tahap VII

JAKARTA, KENDARINEWS.COM--Pemerintah terus berupaya menekan laju penularan Covid-19. Beragam strategi dan kebijakan ditelurkan untuk meredam lonjakan angka kasus aktif. Pemerintah akan fokus kepada sepuluh provinsi dengan kenaikan kasus dan kasus aktif tertinggi. Penanganan akan difokuskan hingga tingkat kabupaten/kota.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) usai rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (03/05/2021).

Sepuluh provinsi tersebut adalah Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung (Babel), Kalimantan Barat (Kalbar), Sumatra Barat (Sumbar), Jambi, Jawa Barat (Jawa Barat), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Di Kepri itu Bintan dan Kota Batam, di Riau itu Bengkalis, Kampar, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu. Sedangkan di Bengkulu yakni di Kepahiang, Kota Bengkulu. Adapun di Lampung yakni Lampung Timur, Lampung Utara. Kemudian Babel adalah Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Kota Pangkalpinang,” ujar Airlangga.

Ketua KPC PEN Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Menkes Budi G. Sadikin (kanan), dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo (kiri) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (03/05/2021). AGUNG HUMAS SETKAB FOR KENDARINEWS.COM

Kemudian Kalbar di Sintang, Sumbar di Agam dan Kota Padang, Jambi di Batanghari, NTB di Kota Mataram, serta Jabar di Bandung, Bandung Barat, Bogor, Cianjur, Cirebon, Garut, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Sumedang.

Terkait evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro), Airlangga menyampaikan yang perlu menjadi perhatian adalah pada 10 hari terakhir, di mana kasus aktif nasional stagnan di level 100 ribu. “Ini perlu diupayakan supaya turun,” tegasnya.

Untuk itu, imbuh Ketua KPC PEN, pemerintah kembali akan memperpanjang kebijakan PPKM Mikro yang akan berlaku pada tanggal 4-17 Mei 2021. Pada tahap VII ini, cakupan wilayah penerapan diperluas menjadi 30 provinsi, dengan tambahan 5 provinsi baru, yaitu Kepulauan Riau, Bengkulu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Papua Barat. Adapun jenis pembatasan kegiatan masyarakat, masih tetap sama dengan periode sebelumnya.

“Pembatasan kegiatan masyarakat tidak ada perubahan namun juga diberikan penegasan bahwa di daerah-daerah hiburan komunitas atau pun masyarakat atau pun hiburan-hiburan yang sifatnya fasilitas publik maka penerapan prokes (protokol kesehatan) menggunakan masker itu wajib,” ujar Airlangga sembari menambahkan pembatasan orang maksimal 50 persen dari kapasitas tempat kegiatan.

Perkembangan Kasus Covid-19

Dalam keterangan persnya Ketua KPC PEN, Airlangga Hartarto memaparkan mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga 2 Mei 2021 yang terus mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan rata-rata kasus global.

Airlangga menyampaikan, tren kasus Covid-19 di Indonesia membaik. Jika konfirmasi harian di bulan Januari mencapai sekitar 10 ribu kasus/hari, pada bulan April menurun hingga 5.222 kasus/hari. Begitu juga dengan akumulasi kasus aktif, di bulan Januari terdapat 139.963 kasus, sementara pada bulan April rata-rata sekitar 107 ribu kasus.

Ketua KPC PEN Airlangga Hartarto (tengah), Menkes Budi G. Sadikin (kanan), dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo (kiri) usai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (03/05/2021). AGUNG HUMAS SETKAB FOR KENDARINEWS.COM

“Angga positivity rate juga membaik, di Januari 26 persen dan di Mei 10,81 persen. Kasus aktif juga terus mengalami perbaikan, kasus aktif tertinggi di bulan Februari adalah 16 persen dan saat sekarang sekitar 6 persen. Jadi jauh lebih baik,” papar Ketua KPC PEN, Airlangga Hartarto.

Sementara untuk tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) ICU dan ruang isolasi, diungkap Airlangga, sampai tanggal 1 Mei rata-rata nasional adalah 35 persen, dan tidak ada provinsi dengan BOR di atas 70 persen. (tgh/un)

Infografis

Enyahkan Covid-19

PPKM Mikro
-PPKM Mikro salah satu strategi meredam angka kasus Covid-19
-Pemerintah memperpanjang PPKM mulai 4 hingga 17 Mei 2021
-Pemerintah fokus pada 10 provinsi
-Provinsi itu dengan status kenaikan kasus dan kasus aktif tertinggi
-Difokuskan hingga tingkat kabupaten/kota
-10 hari terakhir ramadan, kasus aktif nasional di level 100 ribu

10 Provinsi
-Kepulauan Riau (Kepri) : Bintan dan Kota Batam
-Riau : Bengkalis, Kampar, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu.
-Bengkulu : Kepahiang dan Kota Bengkulu
-Lampung : Lampung Timur dan Lampung Utara
-Bangka Belitung (Babel) : Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Kota Pangkalpinang
-Kalimantan Barat (Kalbar) : Sintang
-Sumatra Barat (Sumbar) : Agam dan Kota Padang
-Jambi : Batanghari
-Jawa Barat (Jawa Barat) : Bandung, Bandung Barat, Bogor, Cianjur, Cirebon, Garut, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, dan Sumedang
-Nusa Tenggara Barat (NTB) : Kota Mataram

Sultra Masuk Tahap VII
-Kebijakan PPKM Mikro diperpanjang, 4 hingga 17 Mei 2021
-Pada tahap VII ini, cakupan wilayah penerapan diperluas menjadi 30 provinsi
-Lima provinsi baru :
1.Kepulauan Riau
2.Bengkulu
3.Sulawesi Tengah (Sulteng)
4.Sulawesi Tenggara (Sultra)
5.Papua Barat

Jenis PPKM
-Masih sama PKKM periode sebelumnya
-Pemerintah menekankan penerapan prokes (protokol kesehatan)
-Penggunaan masker bersifat wajib
-Terutama pada kegiatan hiburan komunitas atau yang bersifat fasilitas publik
-Pembatasan orang maksimal 50 persen dari kapasitas tempat kegiatan

Perkembangan Kasus Covid-19
-Kasus Covid-19 di Indonesia hingga 2 Mei 2021 mengalami perbaikan
-Pembandingnya adalah rata-rata kasus global
-Di Januari mencapai sekitar 10 ribu kasus/hari
-Bulan April menurun hingga 5.222 kasus/hari
-Akumulasi kasus aktif :
*Januari 2021 terdapat 139.963 kasus
*April 2021, rata-rata sekira 107 ribu kasus
-Angka positivity rate membaik
*Januari 26 persen
*Mei 10,81 persen
-Kasus aktif mengalami perbaikan
*Kasus aktif tertinggi di bulan Februari adalah 16 persen
*Kini menjadi 6 persen

Tingkat Keterisian Tempat Tidur/Bed Occupancy Ratio (BOR)
-ICU dan ruang isolasi
-Sampai 1 Mei, rata-rata nasional adalah 35 persen
-Tidak ada provinsi dengan BOR di atas 70 persen

SUMBER : KPC PEN
DATA DIOLAH KENDARINEWS.COM

Tinggalkan Balasan