KENDARINEWS.COM — Kinerja awal pemerintahan Bupati, Ridwan Zakariah dan Wakilnya, Ahali di Buton Utara (Butur), memerlihatkan progres menggembirakan. Sejumlah ruas jalan rusak perlahan dibenahi. Kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) juga terus dievaluasi dengan mengerahkan Satpol PP untuk patroli mengecek kehadiran para Abdi Negara di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara tersebut.
Kinerja paling diapresiasi masyarakat adalah dengan adanya pembenahan jalur jalan berstatus provinsi yang selama ini dikeluhkan. Saat ini sudah bisa dilewati kendaraan dengan baik. “Jalan provinsi itu merupakan jalur “neraka”. Kendati demikian tetap kita bersyukur sudah menjadi akses utama transportasi darat masyarakat Butur ke Baubau dan Kota Kendari. Jika dibandingkan sebelumnya sudah lebih baik,” ujar Ridwan Zakariah.
Mantan Sekretaris Kabupaten Buton itu menambahkan, ia telah menginstruksikan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang untuk membenahi jalan provinsi. Minimal melakukan penimbunan jalan yang berlubang. “Ruas jalan provinsi di Kambowa yang rusak telah dibenahi. Jalan berlubang telah ditimbun dengan menggunakan sirtu. Kendati bukan dilakukan pengaspalan, namun sudah bisa dilewati kendaraan dengan baik,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPD PAN Buton itu menambahkan, selain itu jalan rusak di jalur Maligano-Ronta juga telah dibenahi pada beberapa titik jalan rusak yang sulit dilintasi dengan penimbunan. Jalan provinsi merupakan tanggung jawab Pemprov Sultra. Pemerintah kabupaten hanya sebatas melakukan perawatan. Ridwan Zakariah memahami, kondisi keuangan di tengah pandemi Covid-19 terjadi recofusing. Imbasnya, sangat berefek terhadap pembangunan. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk pembenahan jalan yang digelontorkan Pemprov sangat terbatas. “Kurang lebih Rp 25 miliar anggaran Pemprov untuk membenahi jalan provinsi dan jembatan digelontorkan tahun ini,” tandasnya. (b/had)