Nur Rahman Mendorong Peningkatan Produksi Perikanan

LASUSUA, KENDARINEWS.COM–Kekayaan alam Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) bukan hanya kakao. Perairan Kolut rupanya kaya akan potensi kelautan dan perikanan. Sayangnya, produksinya belum maksimal. Bupati Kolut, Nur Rahman Umar pun tampil mendorong peningkatan produksi perikanan. Tak berhenti sampai di situ, Nur Rahman Umar bahkan mendorong pelaku UMKM agar lebih kreatif dalam produksi penganan berbahan baku ikan serta hasil lainnya.

Bupati Nur Rahman Umar mengatakan Pemkab Kolut tak hanya concern membangun dari sektor perkebunan semata. Namun juga meningkatkan propduksi dari sektor lain termasuk perikanan. “Setiap tahun disiapkan dana guna pengadaan perahu, mesin hingga alat tangkapnya. Untuk perikanan darat juga ditarget penyediaan 10 juta benih ikan dengan harga yang lebih terjangkau untuk meringankan pengeluaran nelayan,” ujarnya, kemarin.

Dari sisi home industry berbahan baku ikan dan rumput lain, Bupati Nur Rahman Umar melihat sejauh ini masih sangat minim pelaku usaha yang memproduksi makanan olahan berbahan ikan atau rumput laut. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kolut diperintahkan melatih pelaku UMKM yang bergerak di bidang industri rumahan (home industry). “Salah satu upaya menekan angka kemiskinan dan pengangguran yakni berwirausaha. Hal ini sangat tepat apalagi di masa-masa pandemi saat ini di mana penghasilan serba sulit,” ujarnya, kemarin.

Bupati Kolut, Nur Rahman Umar

Nur Rahman menyebut karya kreatif masyarakat Desa Mala-Mala yang memproduksi kripik ikan patut dicontoh masyarakat Kolut lainnya. Diharapkan, ada produk jenis lain dengan bahan baku serupa agar semakin variatif. Dana KUR dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha bagi pelaku UMKM di Kolut. “Paling tidak mereka bisa membuka lapangan usaha di lingkungan sekitarnya,” ungkap Nur Rahman.

Saat ini, DKP Kolut sedang fokus mengembangkan budidaya udang, ikan bandeng, nila merah dan rumput laut di tengah masyarakat. Budidaya empat komoditas itu menjadi sumber pendapatan utama masyarakat Kecamatan Watunohu dan Pakue.

Plt. Kepala DKP Kolut, Zakaria Bakrie menyebut sekira 829,7 hektare luas hamparan budidaya empat komoditas di Kecamatan Watunohu dan di Kecamatan Pakue sekira 841,6 hektare. “Di dua kecamatan itu (Watunohu dan Pakue) sekira 64,29 persen pelaku budidaya,” ujarnya kepada Kendari Pos.

Secara umum tercatat potensi lahan tambak budidaya air payau sekira 8.445 hektare. Namun baru sekira 6.580 hektare yang terkelola. Zakaria mengatakan dibutuhkan sinergisitas baik pemerintah, swasta dan masyarakat guna mengoptimalkan pengelolaan potensi kelautan dan perikanan. “Kami pikir semua pihak terkait perlu konsisten dalam perannya masing-masing untuk mendorong sektor perikanan darat ini,”tuturnya.

Menurut Zakaria, komoditas lainnya yang punya potensi menjanjikan di Kolut adalah budidaya rumput laut dan kepiting di Kolut. Hanya saja pembudidaya belum familiar tentang itu meski punya nilai ekonomi yang baik dan cukup tinggi. (rus/b)

Tinggalkan Balasan