
KENDARINEWS.COM — Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari menargetkan penerimaan pajak di tahun 2021 sebesar Rp 1,545 triliun. Angka ini lebih tinggi dari realisasi penerimaan pajak tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,338 triliun.
Kepala KPP Pratama Kendari, Muhammad Yusrie Abas mengatakan, pihaknya selalu melakukan upaya terbaik dalam hal penggalian potensi perpajakan untuk memaksimalkan penerimaan. Untuk mendorong kepatuhan wajib pajak, KPP Pratama Kendari melaksanakan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan.
Kegiatan intesifikasi meliputi penyampaian imbauan dan klasifikasi data wajib pajak, pengawasan pembayaran wajib pajak, dan law enforcement.
“Kegiatan ekstensifikasi meliputi imbauan pelaporan SPT Tahunan dan SPT Masa, imbauan untuk ber-NPWP, dan koordinasi dengan institusi terkait dalam upaya perluasan data perpajakan,” ujar Muhammad Yusrie, kemarin.
Dijelaskan, terdapat lima sektor dominan penyumbang pajak di wilayah kerja KPP Pratama Kendari pada tahun 2020. Sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar dari total penerimaan dengan kontribusi sebesar 20,48 persen atau senilai Rp 265,688 miliar. Kemudian, sektor pertambangan dan penggalian berada di urutan kedua dengan kontribusi sebesar 13,05 persen atau senilai Rp 169,342 miliar.
Industri pengolahan berada di posisi ketiga dan menyumbang sebesar Rp 147,441 miliar atau 11,37 persen dari total penerimaan pajak. Meski nilainya bukan yang terbesar, namun pertumbuhan netto sektor ini merupakan yang tertinggi dibanding empat sektor utama lainnya. Tercatat penerimaan dari sektor industri pengolahan pada periode 2020 mengalami kenaikan hingga 23,07 persen dibandingkan periode 2019.
Selain industri pengolahan, kata Yusrie, sektor lainnya yang juga mengalami pertumbuhan positif meliputi sektor jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh sebesar 5,10 persen. Sektor ini menyumbang pajak Rp 93,776 miliar atau berkontribusi sebesar 7,23 persen. Sementara itu, tiga sektor lainnya yang meliputi sektor konstruksi, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor perdagangan besar dan eceran mengalami penurunan akibat terhambatnya kegiatan ekonomi.
“Harapannya, penerimaan pajak tahun ini bisa mencapai target,” pungkasnya. (uli/b)