KENDARINEWS.COM — Sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta kepada ketua umumnya Suharso Monoarfa untuk meninjau ulang struktur kepengurusan baru di partai tersebut. Juru Bicara Gerakan Penyelamat (GP) PPP Rusli Effendi mengatakan banyak kader kaget karena namanya tidak masuk dalam kepengurusan partai berlogo Ka’bah tersebut.
’’Mencermati dan menilai proses dan hasil Muktamar IX serta susunan pengurus DPP PPP 2020-2025, para senior, ulama PPP, tokoh pejuang partai, sebagian besar Pengurus Harian DPP 2016-2020 dan simpatisan PPP tersentak kaget dan penuh penasaran serta sangat kecewa melihat Hasil Muktamar IX dan susunan pengurus harian DPP PPP,’’ ujar Rusli kepada wartawan.
Oleh sebab itu, dirinya bersama dengan kader-kader PPP lainnya menuntut supaya Suharso Monoarfa bisa melakukan perubahan dalam struktur baru tersebut. ’’Meninjau kembali susunan pengurus DPP PPP 2020–2025 dan merubah susunan pengurus yang mencerminkan semua komponen dan mengutamakan kader pejuang PPP yang sudah berkiprah,’’ katanya.
Rusli menambahkan, jika susunan kepengurusan PPP tersebut sudah diserahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Maka untuk dapat menarik kembali. ’’Meminta pada Menkumham Yasonna Laoly untuk Tidak Mengesahkan Surat Keputusan DPP PPP sampai persoalan Internal PPP dapat diselesaikan,’’ ungkapnya.
Rusli berujar, jika tuntutan ini tidak diindahkan oleh Suharso Monoarfa maka GP PPP akan menempuh cara-cara hukum untuk membatalkan kepengurusan partai bernuansa hijau ini. Hal itu dilakukan supaya dilakukannya muktamar ulang. ’’Maka kami atas nama GP PPP dan komponen-komponen pejuang PPP lainnya akan menempuh jalur hukum dan melaksanakan muktamar ulang sesuai AD/ART dilaksanakan oleh salah satu Wakil Ketua Umum dan Sekjen/Wakil Sekjen,’’ tegasnya. (jpg)