KENDARINEWS.COM — Debat kandidat Pilkada Muna berlangsung sengit di Aula Galampano, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Muna, kemarin (5/11). LM Rusman Emba-Bachrun versus LM Rajiun Tumada-La Pili saling sanggah program membangun daerah. Debat enam sesi yang berlangsung selama 90 menit itu dipandu moderator Dian Mirza.
Argumentasi dua kontestan ihwal misi membangun daerah ketika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati periode 2021-2026 begitu kuat dan meyakinkan. Rusman – Bachrun mengusung visi “Terwujudnya Muna yang maju, mandiri, berdaya saing dan sejahtera”. Rajiun – Pili mantap visi “Muna bangkit menuju masyarakat yang mandiri, energik, cerdas, berkarakter, religius dan berwawasan lingkungan”.
Soal mendatangkan investor, Calon Bupati Muna Rusman mengaku punya strategi yang sudah dilaksanakan periode pertamanya. Antara lain melakukan konsolidasi dengan masyarakat, mendorong ekonomi kreatif utamanya disektor usaha kecil menengah, pertanian hingga pariwisata.
Bahkan, Rusman meluncurkan program teknostruktur atau dukungan bagi pelaku usaha agar memasarkan produknya melalui internet. Ia menyakini, masyarakat yang aktif pada kegiatan tersebut dengan sendirinya akan meninggalkan perilaku kriminal.
“Secara otomatis juga pengangguran menurun. Dua tahun terakhir juga kami sudah lakukan MoU dengan perusahaan besar yang akan berinvestasi dibidang pertanian. Bentuk konkret yang lain juga ialah tenun Masalili sudah merambah mancanegara dan jumlah pedagang di Raha meningkat drastis. Itu artinya ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan sehingga mengurangi angka kriminal dengan sendirinya,” jelasnya.
Sementara Calon Bupati Muna LM. Rajiun memaparkan konsep yang disebut Popiara atau program peningkatan ekonomi kerakyatan. Program kerjanya ialah membentuk perusahaan daerah yang mengelola potensi perikanan, kelautan, pertanian dan pariwisata. Ia juga mendorong optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa yang nantinya akan bersinergi dengan Perusda.
“Kita akan beri ruang sumber daya manusia untuk berkarir sesuai basic disiplin ilmunya. Hal yang selama ini belum dilakukan di Muna. Kebijakan ini akan meningkatkan ekonomi Muna menjadi diatas 5,4 persen,” paparnya. (ode/b)