Prevalensi Stunting di Buton Menurun

KENDARINEWS.COM — Stunting masih menjadi masalah nasional yang kasusnya bisa ditemui pada semua provinsi di Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten Buton, kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat kekurangan gizi kronis itu juga masih ada. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pun diberi mandat dari pusat untuk melakukan kegiatan intervensi secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Bupati Buton, La Bakry, mengungkapkan, Ia baru saja mengumpulkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengevaluasi kinerja pencegahan stunting itu.

Bupati Buton, La Bakry ketika mengumpulkan seluruh pimpinan OPD untuk mengevaluasi kinerja pencegahan stunting di otoritanya

Sejauh ini, bupati mengaku terus terjadi penurunan angka penderita stunting di otoritanya. Dia menyebut, prevalensi (proporsi dari populasi) stunting di Kabupaten Buton tahun 2017 mencapai 38,3 persen dan menurun pada 2018 mencapai 31,4 persen dan ditahun 2019 kembali terjadi pengurangan dan mencapai angka 27,1 persen.

“Mudah-mudahan data akhir tahun yang dirilis nanti turun lagi,” ungkap La Bakry, kemarin.

Jika terus terjadi penurunan, maka bisa menjadi parameter keberhasilan atas kerja keras dan anggaran stunting selama ini. “Kebijakan dana transfer ke daerah bahkan dana desa juga telah dialokasikan dalam percepatan dan penangan stunting ini bisa memberikan hasil yang baik, diukur dengan data,” lanjutnya.

Lebih jauh, Buton-1 itu menuturkan, stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya dua hingga tiga persen produk domestik bruto setiap tahun. Olehnya itu, ia
pun meminta pencapaian target penurunan stunting terus ditingkatkan.

“Saya berharap program kegiatan yang direncanakan baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif dapat tepat sasaran terutama sasaran 1.000 hari pertama kehidupan anak,” pintanya.

Sementara itu, Ketua Tim Penanganan Penurunan Stunting Kabupaten Buton, Ahmad Mulia, mengaku, upaya pencegahan stunting telah dilakukan berkelanjutan. Ketika Kabupaten Buton ditetapkan sebagai target dalam penangan stunting, sejak itu Pemkab sudah menempatkannya sebagai program prioritas.

“Ini sudah jadi pekerjaan bersama. Bersama OPD terkait kita sudah bahu membahu di lapangan,” kata Kepala Bappeda itu. (b/lyn)

Tinggalkan Balasan