KENDARINEWS.COM — Warga pada sepuluh desa yang berada di Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe, kini sudah tak terisolir lagi. Akses penghubung jembatan yang sempat ambruk diterjang banjir pada tahun 2019, telah tuntas dikerja. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe sudah memastikan jembatan darurat Latoma yang dibangun lewat APBD sebesar Rp 600 juta tersebut, sudah bisa dilintasi masyarakat.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan, mengatakan, beberapa waktu lalu, ia sudah memonitor langsung pengerjaan infrastruktur tersebut. Dari hasil pengamatannya, jembatan penghubung tersebut sudah dalam tahap perampungan pengerjaan. “Waktu itu saya minta dirapikan saja. Gelagarnya juga ditambah, 10 meter lagi kira-kira. Kalau saya boleh bilang, sudah 80 persen waktu itu. Alhamdulillah sekarang saya dapat laporan jembatan itu sudah selesai dikerja,” ujar Ferdinand Sapan, Selasa (13/10) saat ditemui di kantor Bupati Konawe.
Ia menambahkan, pengerjaan jembatan darurat Latoma sedikit terlambat dari jadwal yang ditetapkan Pemkab Konawe. Hal itu, disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi melanda daerah, beberapa waktu lalu. Namun baginya, hal itu tak menjadi soal sebab kini keinginan warga setempat untuk memiliki jembatan sudah dipenuhi Pemkab Konawe. Mantan Kepala BPKAD Konawe itu juga menyebut, pihaknya juga melakukan perbaikan pada dua jembatan kecil yang berlokasi tak jauh dari akses darurat. Termasuk, perbaikan jalan kabupaten di poros Latoma yang panjangnya kurang lebih mencapai 16 kilometer.
“Boleh dilihat di sana. Jalan yang menjadi kewenangan kabupaten dan provinsi, situasinya jauh berbeda. Yang ditangani provinsi, jalannya bikin sakit pinggang. Namun yang menjadi kewenangan kabupaten itu enak. Mulus, sebab sudah kami tangani dengan cepat,” terang Ferdinand. Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Konawe, Noor Jannah, menjelaskan, jembatan darurat Latoma yang dikerja nantinya hanya boleh dilewati kendaraan dengan tonase maksimal 3 ton. Selain perbaikan satu unit jembatan besar serta beberapa dimensi kecil, pihaknya juga melakukan perbaikan pada jalan poros Latoma dengan panjang sekira 16 kilometer.
“Estimasi anggaran pembangunan jembatan darurat di Latoma itu mencapai Rp 600 juta dalam bentuk swakelola padat karya. Artinya, material pembangunan jembatan nantinya akan menggunakan produk lokal, termasuk memberdayakan para pekerja lokal,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) Dinas PUPR Konawe tersebut. (b/adi)