KENDARINEWS.COM — Kegiatan pekerjaan pelebaran dan penimbunan jalan yang menghubungkan rute Kecamatan Ngapa-Pakue di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), mendapat sorotan. Itu karena debu yang beterbangan mengganggu pengguna jalan dan warga di sepanjang jalur. Pihak kontraktor didesak melakukan upaya penyiraman, karena hal itu jarang dilakukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kolut, Mukramin, yang dikonfirmasi terkait keluhan tersebut, menepis tudingan itu. Menurutnya, penanggung jawab pengerjaan di lapangan, telah berupaya melakukan penyiraman rutin setiap hari. “Memang karena jalurnya panjang dan kebetulan musim panas jadi lekas kering. Sering, sering disiram setiap hari,” belanya, Senin (12/10).
Meski begitu, Mukramin juga mengakui, langkah penyiraman jalan, memang belum maksimal. Sebab hanya satu armada yang digunakan. Sejak kemarin, pihak Dinas PUPR menambah satu unit kendaraan dengan wilayah penyiraman pada jalur lain. “Senin (12/10) kita tambah satu unit. Jadi tidak benar kalau dikatakan jarang menyiram dan kami tidak perhatikan. Justru kami tambah satu lagi mobil penyiram,” tuturnya.
Ia menegaskan, efek debu jalanan dalam proses pengerjaan jalan menjadi hal yang tak bisa dihindari. Masyarakat sekitar dan pengguna jalan diminta sedikit bersabar, karena tidak lama lagi proses pengaspalan dilakukan. “Kontraknya batas tanggal 24 dan kami justru menarget sebelum jadwal itu sudah tuntas agar cepat terselesaikan dan nyaman dilalui. Itu komitmen kami,” janji Mukramin. Sekadar diketahui, tahun ini pihak Dinas PUPR menangani penuntasan enam jalur. Dua diantaranya terletak di dalam kota Lasusua dan selebihnya peningkatan jalan pada zona utara Kolut melalui pendanaan APBD 2020. (c/rus)