Retribusi Pasar di Wakatobi Capai Rp 20 Juta


KENDARINEWS.COM — Selama dua tahun terakhir, Pasar Sentral Mandati di Wakatobi memang tak lagi memberi kontribusi retribusi untuk daerah. Meski begitu, sejumlah pasar lainnya justru telah berhasil mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang dikutip melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Sebulan, retribusi yang disumbang sejumlah pasar di Wakatobi tersebut mencapai puluhan juta rupiah.

Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Wakatobi, Jamaludin, merinci, dari uraian sejumlah pasar, penyetoran retribusinya berbeda-beda. Retribusi Pasar Pagi Rp 5 juta sebulan dan menjadi yang terbanyak menyumbang PAD dibanding lainnya. Lalu disusul dengan Pasar Pelangi Marina dengan jumlah retribusi sebulan sebanyak Rp 4 juta.

“Untuk sementara ini yang tinggi. Sebelumnya Pasar Sentral. Tapi karena terbakar tahun 2018 lalu hingga sekarang belum ada pemasukan dari sana meskipun sudah dimanfaatkan lagi pasca direhab sejak bulan Juni lalu,” jelas Jamaluddin, kemarin.

Dari penyetoran retribusi retribusi, beberapa pasar di Pulau Binongko juga belum menyumbang PAD. Selain baru difungsikan, Disperindag Wakatobi masih memberikan toleransi pada para pedangang. “Nanti kalau sudah ramai, baru kita turun sosialisasi terkait penarikan retribusi. Kalau sekarang kita beri kelonggaran dulu,” pungkasnya. Sekadar diketahui, beberapa pasar di Wakatobi yang menyetor retribusi. Selain dua pasar yang disebut di atas, Pasar Usuku di Tomia (kios) juga memberi kontribusi retribusi Rp 2,7 juta, Pasar Pelangi Marina (pelataran) Rp 2 juta Pasar Sentral (kios) yang tidak terbakar Rp 1,53 juta, Pasar Sentral (lods) Rp 1,5 juta, Pasar Laulua, Kaledupa (kios) Rp 900 ribu, Pasar Buranga, Kaledupa (kios) Rp 900 ribu. Termasuk Pasar Sentral (sisi pelataran) sebesar Rp 800 ribu, Pasar Sentral (pelataran) Rp 600 ribu, Pasar Waetuno (pelataran) Rp 400 ribu, Pasar Pagi ( sisi pelataran) Rp 200 ribu, Pasar Pagi (pelataran) Rp 200 ribu. (c/thy)

Tinggalkan Balasan