KENDARINEWS.COM — Proyek pembangunan talud pemecah ombak di Desa Pudonggala Utama, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), tuntas. Insfrastruktur yang dibiayai melalui hibah APBN dari pos Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, sebelumnya mengalami ambruk bias terjangan ombak hingga empat meter, pada akhir Juni lalu. “Pasca terjadi insiden, talud langsung dilakukan perbaikan, karena proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan. Alhamdulillah, sekarang sudah dilakukan perbaikan,” ujar Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Rahmatullah, Rabu (7/10).

Mantan Kadis PU Konut itu menjelaskan, sejak ambruk akibat dihantam ombak, beberapa bangunan talud memang mengalami kerusakan. Makanya, BPBD Konut langsung bergerak cepat melakukan peninjauan dan perencanaan perbaikan, hingga berkoordinasi ke Pemerintah Pusat. Talud pemecah ombak dibangun sepanjang 560 meter mengikuti garis pantai. Dari bentangan itu, setidaknya sekitar 100 meter talud ambruk dihantam ombak.
“Memang kondisi hujan dan disertai angin kencang dimusim timur saat itu, menjadi penyebab utama ambruknya talud. Kerusakan murni karena kondisi alam,” ujarnya. Bangunan talud itu, mulai dibangun pada awal Februari 2020. Panjangnya, 560 meter dengan ketebalan 90 sentimeter, tinggi dari permukaan tanah 190 sentimeter dengan kedalaman kuku sekira satu meter atau dua cincin. Bahannya menggunakan batu gunung dan semen.
Gelombang tinggi, tak hanya membuat talud pemecah ombak ambruk. Melainkan peristiwa saat itu, turut merusak dapur rumah-rumah warga yang berada di pesisir pantai Desa Laimeo dan Tanjung Laiemo, Kecamatan Sawa. (c/min)