KENDARINEWS.COM — Pasca kebakaran hebat yang menghanguskan 113 kios pada tahun 2018 lalu, Pasar Sentral Mandati di Wakatobi tak hanya melumpuhkan aktivitas para pedagang. Salah satu sentra perkulakan terbesar di Wakatobi bahkan tak lagi menyumbang kontribusi bagi daerah. Pasar Sentral Wakatobi ini diklaim pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Wakatobi tidak memberi pemasukan bagi pendapatan asli daerah (PAD) dalam kurun waktu dua tahun.
Bahkan setelah direnovasi dan dibangun Pasar Wakatobi pada lokasi yang sama dan telah difungsikan, belum ada kontribusi yang masuk ke kas daerah. Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Wakatobi, Jamaludin, mengatakan, hampir setiap tahun Pasar Sentral berhasil menyumbang PAD hingga ratusan juta rupiah. “Jadi kalau dua tahun ini tidak pernah ada kontribusi, maka bisa dihitung berapa ratus juta rupiah daerah merugi. Kalau untuk sekarang meski telah difungsikan, kami belum menarik retribusi. Kami beri kelonggaran dulu ke pedagang,” terangnya, Senin (5/10).
Kebijakan itu dilakukan pihaknya karena belum diserahkannya Pasar Sentral dari Pemerintah Pusat ke Pemkab Wakatobi. Apalagi pedagang belum maksimal berjualan di kios dan lods yang penyerahan kuncinya telah dilakukan pada Juli lalu. “Kami masih menunggu itu. Targetnya tahun ini, tapi kita belum tahu pastinya kapan. Apalagi sekarang kita masih menghadap bencana non alam, Covid-19. Kalau sudah ada penyerahan dari pusat maka kami akan lakukan sosialisi agar segera ditarik retribusinya,” papar Jamaludin.
Ia mengaku, tercapainya target PAD Disperindag dari sejumlah tempat perekonomian saat ini, salah satunya dari retribusi Pasar Pelangi Marina, Wangiwangi. “Kita bersyukur ada pasar itu. Karena penyumbang terbesar PAD kita kurang lebih dua tahun ini belum ada kontribusinya. Jadi, kami memaksimalkan pasar-pasar yang ada di Wangiwangi dan pulau lainnya,” pungkas Jamaludin. (c/thy)