KENDARINEWS.COM — Kabupaten Wakatobi menjadi salah satu dari enam wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi sasaran penanggulangan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. BKKBN Sultra menggelar kegiatan sosialisasi materi dan media komunikasi informasi serta edukasi (KIE) Pro PN Pengasuhan 1.000 HPK tingkat kabupaten sasaran stunting tahun 2020 di Kabupaten Wakatobi. Kegiatan tersebut dihadiri Tim BKKBN dan dinakhodai oleh Koordinator Bidang KSPK, H. Mustaqim.
Kegiatan ini diselenggarkan oleh BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Wakatobi. Kepala DPPKB Wakatobi, La Ode Safihuddin, turut mendampingi dan sekaligus menjadi salah satu narasumber kegiatan itu. Koordinator Balai Penyuluh KB Kecamatan Wangiwangi, Tuti Suwarningsih, menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut sebagai wadah sosialisasi pembelajaran untuk pencegahan stunting agar tidak terjadi kembali di masa mendatang.
“Apalagi saat ini Wakatobi adalah salah satu dari enam Kabupaten/Kota Se Sultra yang menjadi prioritas sasaran penanggulangan stunting. Pokoknya kita harapkan tidak terjadi lagi stunting di daerah, khususnya Wakatobi,” terangnya. Dalam kegiatan itu dihadiri sejumlah peserta. Setiap kegiatan ada 30 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu baduta (bayi di bawah usia dua tahun) dan kader KB. Kegiatan ini juga dilakukan di beberapa pulau di Wakatobi.
Sekadar diketahui, tim BKKBN beranggotakan enam orang yang melakukan kegiatan selama tiga hari berturut-turut di Kecamatan Tomia yakni di Desa Waiti’i dan Te’e Moane pada tanggal 30 September. Di Kecamatan Kaledupa Selatan dilakukan di Desa Tampara dan Peropa tanggal 1 Oktober dan Kecamatan Wangiwangi dan Wangiwangi Selatan sukses juga dihelat pada tanggal 2 Oktober. (c/thy)