Sound Horeg Bukan Sekadar Bising: Ini 5 Dampaknya bagi Kesehatan

KENDARINEWS.COM–Fenomena “sound horeg” penggunaan sound system bersuara sangat keras dalam acara hiburan seperti hajatan dan pesta jalanan tengah menjadi sorotan publik. Meski dianggap hiburan bagi sebagian, kenyataannya kebisingan ekstrem ini mulai menimbulkan keresahan di berbagai daerah dan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.

Tak hanya sekadar mengganggu kenyamanan, paparan suara bising seperti sound horeg terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan mulai dari gangguan pendengaran, tidur, hingga penyakit jantung.

Kebisingan Tak Bisa Dianggap Remeh: Ini 5 Dampaknya bagi Kesehatan

Berikut adalah dampak nyata kebisingan yang perlu diwaspadai:

1. Masalah Pendengaran

Paparan suara di atas 85 desibel (dB) dalam jangka waktu lama dapat merusak sel rambut halus di telinga dalam dan menyebabkan tuli permanen atau tinnitus. Sound horeg yang diletakkan dekat pemukiman tanpa batasan waktu berpotensi menyebabkan Noise Induced Hearing Loss (NIHL).

2. Gangguan Tidur

Suara keras di malam hari bisa menyebabkan sulit tidur, insomnia, dan gangguan tidur kronis. Ini berdampak pada konsentrasi, mood, dan berisiko menyebabkan hipertensi hingga gangguan jantung.

3. Masalah Psikologis

Paparan kebisingan secara terus-menerus meningkatkan hormon stres, memicu kecemasan, depresi, bahkan gangguan saraf otak karena peradangan. Ini menjadikan sound horeg bukan hanya soal hiburan, tapi ancaman terhadap kesehatan mental.

4. Risiko Penyakit Jantung

Studi di European Heart Journal menyatakan kebisingan meningkatkan aktivitas amigdala bagian otak yang mengatur emosi sehingga memicu peradangan pembuluh darah dan penyakit jantung.

5. Gangguan Perkembangan Kognitif Anak

Kebisingan ekstrem berdampak serius pada anak. Paparan rutin dapat mengganggu area otak yang mengatur bahasa, ucapan, dan konsentrasi, menghambat perkembangan belajar anak-anak yang tumbuh di lingkungan bising.

Solusi Reduksi Kebisingan: Mencegah Lebih Baik dari Menyesal

Beberapa langkah sederhana untuk melindungi diri dari dampak kebisingan:

  • Gunakan earplug atau earmuff di tempat bising.
  • Hindari berada dekat speaker, terutama dalam waktu lama.
  • Batasi volume saat menggunakan headset.
  • Gunakan peralatan rumah tangga yang lebih senyap dan atur jam penggunaannya.
  • Lapor ke pihak berwenang jika kebisingan melampaui ambang wajar di lingkungan tempat tinggal.

Jika gangguan tidur, stres, atau gejala pendengaran mulai dirasakan, konsultasi ke dokter THT atau psikiater sangat dianjurkan.

Kesimpulan

Sound horeg bukan hanya urusan selera hiburan. Ketika suara tak lagi dikendalikan, dampaknya bisa sangat merugikan bagi kesehatan dan ketentraman sosial. Edukasi dan pengendalian terhadap sumber suara keras perlu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat bersama.(*)

Tinggalkan Balasan