KENDARINEWS.COM—PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi komitmen dukung kinerja Polri. Dukungan itu tertuang dalam kerjasama yang ditandatangani bersama di Hotel Claro Kendari, Kamis (23/1/2025)
Kapolda Sulawesi Tenggara, Irjen Pol. Dwi Irianto, S.I.K., M.Si., melalui Karoops Brigjen Pol. Tumpal Damayanus, S.H., M.H., menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi terkait penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas.

Melalui perjanjian ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berkomitmen untuk menyediakan pasokan BBM dan pelumas yang mendukung operasional serta kebutuhan logistik Polda Sultra.
Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Mabes Polri dengan PT Pertamina Patra Niaga yang berfungsi sebagai kontrak payung dengan masa berlaku lima tahun.

Kerjasama penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2025 senilai total Rp37,7 miliar melibatkan 18 Polres dan 5 Satker di lingkungan Polda Sultra.
Brigjen Pol Tumpal Damayanus, menjelaskan bahwa BBM jenis Pertamax dan Dexlite yang digunakan merupakan BBM non-subsidi sesuai aturan pemerintah.
“Harga BBM disesuaikan setiap tahun oleh Biro Perencanaan Mabes Polri berdasarkan fluktuasi harga,” ungkap Tumpal Damayanus, kemarin.

Sementara Region Manager Corporate Sales Sulawesi PT Pertamina Patra Niaga Ferry Pasalini, mengatakan bahwa ketersediaan BBM dijamin melalui beberapa terminal BBM di Kendari, Kolaka, dan Baubau, yang didukung oleh beberapa titik penyaluran lainnya.
Penyaluran BBM ke Polres di Kendari dibantu oleh SPBU terdekat. Anggaran tahun 2025 sebesar Rp37,7 miliar lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp64 miliar.
“Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya intensitas operasional Polri pasca Pemilu dan Pilkada 2024,” kata Ferry.
Namun, anggaran tersebut berpotensi bertambah jika ada program atau event khusus, seperti Natal dan Tahun Baru.
“Selain Polri Pertamina Patra Niaga juga menjalin kerja sama distribusi BBM dengan berbagai sektor lain, seperti smelter, IUP, pertambangan, perkebunan, dan perusahaan lainnya,” pungkasnya. (ary/kn)