Kendarinews.com — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari sukses menggelar dialog kebangsaan bertajuk “Menakar Modal Pemimpin pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2024” pada Selasa (19/11). Acara yang berlangsung di Aula Lakilaponto, Gedung FISIP Universitas Halu Oleo (UHO), ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas.
Pengamat politik Sulawesi Tenggara sekaligus dosen FISIP UHO, Dr. H. Muh. Najib Husain, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan berbasis integritas.
“Pemimpin Sulawesi Tenggara di masa depan harus memiliki gagasan yang kuat, rekam jejak yang baik, serta mampu mengelola potensi sumber daya alam yang melimpah untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dr. Najib juga menyoroti bahwa popularitas semata tidak cukup untuk menjadi pemimpin yang ideal. Kompetensi, keberpihakan kepada rakyat, dan kemampuan merumuskan kebijakan berbasis pembangunan berkelanjutan adalah modal utama yang harus dimiliki seorang gubernur.
Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya, menyebut kegiatan ini sebagai upaya menciptakan proses politik yang sehat dan berintegritas.
“Kita berharap masyarakat tidak terkontaminasi oleh hal-hal negatif seperti black campaign, politik adu domba, dan isu SARA. Dialog ini bertujuan memberikan edukasi yang mencerdaskan agar masyarakat dapat memilih pemimpin secara rasional,” ujar Rasmin.
Ia juga mengingatkan bahwa potensi kerawanan politik akibat perbedaan pandangan harus diantisipasi dengan mengedepankan persatuan. Semua pihak diminta bersinergi demi menjaga stabilitas daerah.
“Stabilitas daerah sangat penting untuk keberlanjutan pembangunan. Proses demokrasi harus berjalan aman dan tanpa konflik,” tambahnya.
Ketua panitia, Sarinah Ira, turut mengajak generasi muda untuk lebih kritis dan aktif dalam proses politik. Ia menegaskan bahwa partisipasi pemuda adalah kunci dalam menentukan masa depan bangsa.
“Generasi muda tidak boleh pasif terhadap isu-isu politik. Kami berharap, Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung damai, jujur, dan bermartabat,” ujarnya.
Sarinah juga mengingatkan pentingnya menjaga rasa nasionalisme dan keutuhan bangsa di tengah dinamika politik menjelang pemilihan gubernur.
Dialog kebangsaan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang hadir. Kegiatan tersebut diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya memilih pemimpin yang mampu membawa Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih baik melalui demokrasi yang sehat dan bermartabat. (m2)