Harmin Ramba Sabet Penghargaan Pemberantasan Pungli Terbaik

KENDARINEWS.COM–Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba tak memberi ruang adanya praktik pungutan liar (Pungli) di pemerintahannya.

Ia berulang kali mewarning bawahannya di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, agar jangan mencoba-coba melakukan pungli selama dirinya masih menjabat kepala daerah setempat.

Kalau kedapatan, Harmin tegas bakal menonaktifkan oknum pelaku pungli tersebut jika berstatus abdi negara di Pemkab Konawe. Termasuk, mempidanakan pelaku pungli itu ke aparat penegak hukum (APH).

Komitmen serta ketegangan Pj Bupati Konawe Harmin Ramba dalam memberantas pungli itu, rupanya mendapat apresiasi dari Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli RI. Teranyar, Pemkab Konawe diganjar penghargaan sebagai daerah terbaik se-Sultra dalam hal pemberantasan pungli.

Penghargaan itu cukup prestisius sebab penilaiannya dilakukan Satgas Saber Pungli yang notabene berada dibawah naungan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI. 

Penghargaan tersebut telah diserahkan Satgas Saber Pungli RI melalui Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Sultra, bertempat di Aula kantor BKPSDM Konawe. Penyerahan penghargaan berupa plakat dan sertifikat itu, diwakilkan kepada Auditor Kepolisian Madya Tingkat III Itwasda Polda Sultra Kombespol Harry Ganda Butar Butar, dan diterima langsung Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba.

Harmin Ramba mengucapkan rasa syukur dan bangga atas penghargaan yang diraih Pemkab Konawe. Menurutnya, prestasi ini tidak terlepas dari peran penting masyarakat dalam memberantas pungli. Termasuk, sinergi antara pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) dalam memberantas praktik korupsi tersebut.

“Tentunya ini merupakan amanah sekaligus beban berat yang harus kita laksanakan. Harapan saya, kedepan kita tetap harus mempertahankan komitmen pemberantasan pungli ini,” harap Harmin Ramba.

Kepala Badan Kesbangpol Sultra itu menuturkan, pemberantasan pungli bukanlah tugas yang mudah. Namun melalui komitmen dan sinergi dari berbagai pihak, Pemkab Konawe berhasil menciptakan lingkungan yang bebas dari praktik korupsi ini. 

“Harapannya, prestasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Sultra. Secara lebih luas, mendorong semangat pemberantasan pungli di seluruh Indonesia,” imbuh mantan Camat Abuki itu.

Harmin menyebut, penghargaan itu juga menjadi cambuk bagi dirinya dan jajarannya di Pemkab, termasuk Satgas Saber Pungli Konawe untuk berkomitmen membasmi segala bentuk pungli di otorita setempat. Ia pun menginginkan masyarakat ikut mengambil peran dan tidak memberi peluang terjadinya pungli di Konawe.

“Kita berharap masyarakat proaktif. Segera laporkan apabila menemukan praktik pungli di setiap layanan di Konawe,” harapnya.

Konawe-1 itu mengaku, dirinya tak segan menindak tegas apabila ada aparatur di Pemkab yang melakukan praktik pungli. Disisi lain, ia pun meminta masyarakat tidak memberikan imbalan atas pelayanan yang diterima. Hal ini dinilainya sebagai upaya untuk mewujudkan Konawe sebagai kota yang bebas dari pungli. 

“Jadi jangan main-main dengan pungli ini. Termasuk kalau ada yang jual-jual namanya saya. Kalau saya temukan, hari itu juga saya akan copot,” ungkap Harmin Ramba.

Senada dengan itu, Inspektur Konawe Rebiansyah Halip mengemukakan, Satgas Saber Pungli di Konawe, sudah lama dibentuk dan melibatkan unsur Forkopimda setempat. Katanya, Satgas Saber Pungli Konawe memiliki empat kelompok kerja (Pokja). Yakni, Pokja Intelijen, Pokja Pencegahan, Pokja Penindakan, serta Pokja Yustisi.

“Masyarakat juga bisa melakukan pelaporan pungli secara online lewat aplikasi Pemkab Konawe. Akses pelaporan online itu sangat efektif membantu tim dalam memberantas pungli,” bebernya.

Sementara itu, Auditor Kepolisian Madya Tingkat III Itwasda Polda Sultra Kombespol Harry Ganda Butar Butar menerangkan, ada tiga provinsi di Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut dari Satgas Saber Pungli RI. Salah satunya, yakni provinsi Sultra. UPP Pusat memberikan penghargaan tersebut berdasarkan tiga kategori. Yakni, pengelolaan pungli terbaik, mitigasi terbaik, serta Operasi Tangkap Tangan (OTT) terbesar.

“Nah di Sultra ini, Konawe lah yang mendapat penghargaan atas kategori OTT terbesar. OTT yang ditemukan sekira Rp 359 juta saat rekrutmen PPPK kemarin,” ujarnya.

Harry Ganda mengatakan, Itwasda Polda Sultra merupakan bagian dari UPP Sultra. Pemberian penilaian bagi Konawe, sebutnya, dilakukan oleh Satgas Saber Pungli Pusat yang berada dibawah naungan Kemenko Polhukam RI.

“Satgas Saber Pungli Pusat ini bukan dibawah naungan Polri. Namun dalam pelaksanaan hariannya, juga melibatkan Itwasda Polda Sultra,” imbuhnya. (adi/kn)

Tinggalkan Balasan