–Pertanian Cabai Kelompok Tani Masyarakat
KENDARINEWS.COM — Desa Lakabu, Kacematan Tiworo Utara, Mubar sukses mencapai masa panen. Kendati sempat dilanda kekeringan akibat hantaman elnino pada 2023 lalu, namun tanaman cabai masyarakat tetap bertahan hidup dan berbuah. Kini, tanaman cabai dipanen dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Mubar, La Ode Butolo.
“Alhamdulillah hari ini kita melakukan panen raya cabai seluas 2,5 hektar. Cabai yang ditanam oleh kelompok tani masyarakat Desa Lakabu sukses hingga panen,” kata La Ode Butolo disela-sela melakukan panen raya Senin (22/1).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Mubar, Nestor Jono mengunkapkan proses panen cabai dilakukan secara bertahap. Untuk panen pertama dilakukan pada 2,5 hektar kebun cabai. Dengan total luas tanaman cabai yang siap panen seluas enam hektar. “Luas tanaman cabai di Desa Lakabu yang sudah bisa dipanen ada enam hektar,” ucapnya.
Lanjutnya, berkaitan dengan panen raya cabai yang dilakulan oleh Pj sehub dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) komoditas cabai di Mubar. Yaitu pada minggu pertama Januari IPH Mubar mencapai 9.32 persen, salah satu faktor pemicu adlh tanaman cabai dengan harga mencapai Rp 120.000 per kilogram. Selanjutnya pada minggu kedua Januari IPH Mubar turun menjadi 3,93 persen yg di ikuti dgn menurunx harga cabai di pasaran Rp 60.000 per kilogram. Kemudian diminggu ketiga bulan ini IPH Mubar turun menjadi 2,02 persen. Diikuti turunnya harga cabai di pasaran menjadi Rp 50.000 per kilogram.
“Harga cabai berangsur turun karena kelompok tani cabai dan masyarakat dibeberapa desa di Mubar sudah memanen cabainya. Jadi berkaitan dgn panen raya tadi yang dilakukan oleh Pj Bupati Mubar merupakan salah satu indikator bagi Pemkab Mubar bahwa telah berupaya mengatasi laju inflasi. Disamping melakukan giat pangan murah juga tanaman cabai masyarakat yang sudah dipanen juga menjadi penekan menurunya angka inflasi di Mubar,” jelas Nestor Jono.
Kadis Pertanian Mubar itu menambahkan selain melakukan panen raya, Pj Bupati Mubar juga menyerahkan bibit cabai kepada masyarakat. Penyerahan binit cabai itu merupakan program gerakan tanam cabai serentak seluas 100 hektar untuk seluruh desa di Mubar. Yang mana setiap desa minimal menaman satu hektar cabai yang bibitnya diberikan Pemkab Mubar. Kemudain pada proses penanaman sampai dengan pasca panen akan di dampingi langsung oleh tenaga penyuluh pertanian yang ada di wilayah masing-masing. “Dengan asumsi kalau semua desa turut menanam cabe secara serentak minimal 1 hektar, maka itu berarti kebutuhan masyarakat Mubar terhadap cabai dapat terpenuhi,” pungkasnya. (ahi)