KENDARINEWS.COM — Aksi demonstrasi Aliansi Tenaga Honorer UPTD Puskesmas Tomia Kecamatan Tomia dan Solidaritas Mahasiswa Pemuda, Pelajar Waiti’i Raya, masih terus berlangsung. Itu karena tuntutan mereka agar Kepala Puskesmas (Kapus) Tomia, Baharuddin La Hamiru, belum bersedia menandatangani surat pernyataan pengunduran dirinya.
Koordinator Aksi, Suparman, menjelaskan, pihaknya akan kembali melakukan aksu serupa dalam waktu dekat ini. Setelah melakukan demonstrasi di depan Puskesmas Tomia hingga aula Kecamatan Tomia sejak pagi hingga Jumat (7/7) sore, pihaknya belum menemukan solusi atas tuntutan massa.
“Kami akan kembali melakukan aksi pada Senin (10/7). Karena pernyataan pengunduran diri tidak ditandatangani oleh Kapus Tomia,” ujarnya, kemarin. Ancaman massa untuk kembali melakukan demo mendapat tanggapan dari Camat Tomia, Jamudin. Sejak aksi kemarin, Pemerintah Kecamatan menyampaian apresiasi atas gerakan tersebut. “Kami memaknai gerakan ini, bahwa setiap pemimpin pasti ada hal-hal yang mungkin sifatnya kebijakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat,” ujar Jamudin, kemarin.
Ia berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi sebagai instansi teknis yang bertanggung jawab terhadap Puskesmas Tomia. “Mau bertanda tangan undur diri atau tidak, kita kembalikan ke Kapus Tomia. Insya Allah kami dari Pemerintah Kecamatan bisa laporkan ke pak bupati. Nanti akan kami koordinasikan sebagai pimpinan wilayah dan kembalikan ke atasannya di Dinas Kesehatan serta ke pak bupati sekaligus,” janjinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah tenaga medis honorer Puskesmas Tomia dan masyarakat melakukan demonstrasi mendesak kepala Puskesmas setempat mundur dari jabatannya. Ada 11 tuntutan yang dilayangkan para honorer karena merasa hak-haknya tidak dibayarkan. Namun Kapus Tomia, Baharuddin La Hamiru, dengan tegas membantah semua tudingan padanya. (c/thy)