BKKBN Gandeng Wahdah Turunkan  Angka Stunting

KENDARINEWS.COM–Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama DPW Wahdah Islamiyah Sultra mulai menjalin kolaborasi dalam upaya pencegahan stunting di Bumi Anoa. Dimana kolaborasi pertama dilakuka  dengan menggelar Seminar Pencegahan Stunting untuk para kader DPW Wahdah Islamiah di Aula BKKBN Sultra, kemarin. 

Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan, pihaknya siap bersama Wahdah Islamiyah Sultra bersinergi dan terus meningkatkan kolaborasi. Khususnya kolaborasi dalam pencegahan stunting diwilayah ini melalui sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan, terutama pada usia remaja, pasangan calon pengantin, Ibu hamil dan menyusui.

“Kolaborasi yang kita lakukan dengan memberi edukasi kepada Muslimah agar memberikan perhatian khusus mengenai kesehatan, kebersihan dan asupan gizi yang menjadi faktor utama menekan resiko stunting,” kata Asmar. 

Dijelaskan, saat ini angka stunting di Sultra telah turun dari lima besar secara nasila atau 32,2 persen turun ke angka sembilan besar nasional atau  27,7 persen. “Kita berharap dengan kolaborasi BKKBN dan Wahdah Islamiyah dapat menjadi kekuatan baru  untuk bersama pemerintah dalam pencegahan stunting, ” harapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sultra Ustad Ikhwan Kapai menyampaikan, bahwa kegiatan pencegahan stunting merupakan visi dari wahdah Islamiyah, yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan manusia.

“Salah satu langkah dari Wahdah Islamiyah untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia menuju generasi emas 2045, adalah melalui edukasi stunting bagi para kader wahdah islamiyah, yang akan disampaikan melalui kelompok-kelompok kajian,” paparnya.

Sementara itu, Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sultra, Ir. Muh Ikhwan Kapai mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud dari arahan Menteri koordinator Pembangunan manusia dan Kebudayaan. Menurunkan angka stunting merupan program penerintah dan itu telah menjadi konsep wahdah islamiah dalam pengembangan Sumber Daya Manusia selama ini. 

“Artinya stunting ini bahaya untuk generasi kita kedepan bila tak diatasi. Apalagi dalam islam itu kecerdasan sangat penting .  Tidak ada ulama yang bodoh sebab tak mungkin jadi ulama bila dia stunting, ” ujarnya. 

Kedepan, kata dia selain  melakukan pembinan kader, juga dilakukan  pembinaan majelis ta’lim dan akan dorong MoU dengan BKKBN. Bagaimana  anak-anak ini tersedia gizinya sejak 1000 hari pertama kelahiran. 

“InsyaAllah kita akan laksanakan sosialisasi sebaik mungkin. Kota juga akan menyasar sekolah, bahkan kemungkinan terkait masalah stunting akan dijadikan kurikulum di sekolah. Karena sekarang sudah terbentuk di pusat Badan Penanggulangan Stunting Wahdah Islamiah. Dan ini berlaku secara nasional, “ungkapnya.

Ia berharap kerjasama dengan BKKBN akan terus berlanjut dan ini bukan sekadar seremonial semata. ” Saat ini kita bersungguh- sungguh dan serius menangani stunting sebab stunting ini akan sangat berbahaya bagi generasi kita kedepan bila tidak diatasi, “pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Muslimah Wahdah Islamiyah Sultra Ustazah Nurnaningsih Hamzah menekankan, pentingnya menjalin kolaborasi bersama BKKBN dan Dinas Kesehatan Sultra dalam seminar stunting.

“Kolaborasi ini adalah awal yang baik untuk bersama-sama menekan laju peningkatan stunting, dan muslimah perlu mengambil andil besar untuk memperhatikan 1000 hari pertama dari kehidupan, termasuk pada anak remaja dan ibu hamil yang rentan anemia,”tutupnya. (rah)

Tinggalkan Balasan