Waspada! DBD 201 Kasus, 5 Meninggal Dunia

KENDARINEWS.COM–Di Kendari, jumlah warga yang terinfeksi penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) terus bertambah. Sepanjang September tercatat 17 kasus baru. Satu pasien DBD yang terpapar harus kehilangan nyawa.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Elffi mengatakan pola hidup bersih menjadi cara efektif mencegah penularan DBD. Dengan begitu, tidak ada wadah berkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

“September, ada peningkatan kasus DBD. Jika Agustus hanya 15 kasus, September naik menjadi 17 kasus. Dari jumlah itu, tercatat satu kasus kematian. Hingga akhir September, total penderita BDB sebanyak 201 kasus dengan lima kasus kematian,” kata Elffi, Rabu (5/10).

Untuk itulah, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan perilaku 3M yakni rajin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas (sampah). Pasalnya, fogging hanya membasmi nyamuk dewasa tidak mempan ke jentik.

“Yang paling penting dilakukan yakni menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Jika dalam keluarga ada yang terpapar DBD, segera dibawa ke rumah sakit agar tidak menular ke anggota keluarga yang lain,” sarannya.

Di sisi lain, Elffi kembali meningatkan warga tak menganggap enteng jika merasa demam. Bisa saja, itu merupakan gejala DBD. Pasalnya, sebagian besar kasus kematian DBD disebabkan keterlambatan penanganan. “Lima kasus meninggal berasal dari kelurahan Bonggoeya, Anawai, Wua-wua, Watulondo dan Lahundape,” pungkasnya. (KN)

Tinggalkan Balasan