Pemkab Buteng akan Bangun Koperasi Modern

KENDARINEWS.COM — Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng), Muhammad Yusup, tak henti melakukan inovasi. Kali ini, ia menggagas pembentukan koperasi modern. Konsep pengelolaannya lebih visioner dengan mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat. Buteng, bahkan digadang-gadang menjadi daerah pertama yang memiliki koperasi modern di Bumi Anoa.

Muhammad Yusup mengklaim di Sultra, belum ada pengelolaan koperasi seperti yang ia canangkan di Buteng.

“Saat ini kebanyakan koperasi simpan pinjam yang notabene konsep pemberdayaannya kurang. Berbeda dengan koperasi produksi atau koperasi konsumsi. Secara ekonomi, koperasi modern juga lebih menguntungkan,” ujar mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra ini. Menurutnya, sudah saatnya koperasi menjadi tulang punggung perekonomian. Kuncinya yaitu pada pengelolaan yang efektif sebagaimana konsep koperasi modern. Nantinya, Buteng hanya akan memiliki satu koperasi yang di dalamnya menampung berbagai unit usaha.

Kegiatan dari hulu ke hilir dikelola sepenuhnya oleh para anggota. Mulai dari perhotelan, pengembangan usaha, produksi, hingga pemasaran. Semua dikelola secara mandiri oleh masyarakat yang merupakan anggota koperasi.

“Jadi, kita tidak usah buat koperasi banyak-banyak yang anggotanya sedikit. Lebih baik kita buat satu tapi anggotanya banyak. Di dalamnya nanti ada divisi-divisi. Misalnya, divisi perikanan, perdagangan, pariwisata, dan lainnya. Inilah nanti yang menopang perekonomian daerah,” terangnya.

Muhammad Yusup optimistis sumber daya manusia Buteng mampu beradaptasi terhadap koperasi modern. Apalagi di sejumlah daerah, masyarakatnya terkenal sebagai pedagang yang andal. Agar lebih siap, pemerintah setempat berencana melakukan pelatihan. Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki sendiri yang akan mendatangkan konsultan koperasi dalam lawatannya di Buteng yang diagendakan 25 Agustus 2022 mendatang. “Saya sudah sampaikan kepada Pak Menteri dan sangat diapresiasi,” imbuhnya.

Gagasan pendirian koperasi modern, lanjutnya, terinspirasi dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia sudah menyaksikan keberhasilan koperasi modern di daerah tersebut. Sebagai daerah yang memiliki potensi perikanan, pertanian, dan pariwisata yang begitu besar, Buton Tengah berpeluang menjadi daerah yang mandiri secara ekonomi melalui pemberdayaan koperasi.

“Di sana ada koperasi yang anggotanya hampir satu juta orang dengan aset kurang lebih Rp 500 miliar. Mereka sudah bangun hotel, buat pabrik. Inilah yang perlu kita contoh. Harapan saya dengan adanya koperasi ini masyarakat akan lebih maju dan sejahtera,” tandasnya. (kn)

Tinggalkan Balasan