KENDARINEWS.COM — Pemilihan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mengerucut pada dua nama. Hingga batas pengembalian formulir pendaftaran, Sabtu (26/3) pukul 16.00 WITA hanya dua mantan Pangdam Wirabuana, Mayjen TNI Andi Sumangerukka dan Bupati Bombana Tafdil.
Andi Sulolipu yang menerima mandat Andi Sumangerukka mengatakan pengembalian formulir bakal calon ketua KKSS Sultra 2022 sebagai wujud komitmen dalam memajukan KKSS sebagai payung masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Semua berkas persyaratan sudah diserahkan ke ketua panitia. Silahkan diverifikasi. Sejauh ini, kami telah mendapat dukungan 13 suara DPD Kabupaten/Kota ,16 pilar dan dua otonom yang menjadi kekuatan kami untuk maju di muswil,” ujarnya.
Pengembalian formulir pendaftaran sempat diwarnai ketegangan. Pasalnya, panitia kukuh memberlakukan biaya pendaftaran bakal calon Ketua KKSS Sultra sebesar Rp 150 juta sebagai persyaratan uang kontribusi pelaksanaan Muswil V di Sultra.
Koordinator tim Andi Sumangerukka, Sofyan mengungkapkan hanya ada tiga poin syarat calon yang tertuang dalam AD/ART. Makanya, DPP tidak pernah menginstruksikan kepada para calon diharuskan membayar uang sebanyak 150 juta.
“Ketua OKK sudah menelpon ke Ketua KKSS Muslimin dan memperingati untuk tidak menerima dana tersebut. Jika menerima maka termasuk pungli,” ucap Sofyan.
Usai penyerahan berkas dan persyaratan lainnya, pihaknya akan melakukan pelaporan ke Mapolresta Kendari atas dugaan pungutan liar dan pemeresan. “Kita akan lawan ketidakbenarkan ini dengan bukti laporan polisi,” tegasnya.
Jika panitia tidak memiliki anggaran, seharusnya mengundang semua Ketua KKSS Kabupaten/Kota, semua pilar dan OKK untuk musyawarahkan sebagaimana AD/ART. “Dari sekian penyelenggaraan, baru muswil kali ini ada persyaratan uang pendaftaran dilakukan ketua panitia,” jelas Ketua Himpunan Masyarakat Sinjai (Himas) Sultra.
Ketua Panitia Muswil V KKSS, Muhammad Ali membenarkan adanya uang pendaftaran sebesar Rp 150 juta bagi setiap bakal calon. Uang pendaftaran itu semata-mata untuk menyukseskan Muswil. “Kami mau bikin kegiatan tidak punya anggaran, tidak mungkin panitia yang mau tutupi,” jelas Ali kepada awak media.
Selaku panitia Muswil, pihaknya merasa kesulitan anggaran. Apalagi puncak acara tanggal 29 Maret 2022 melibatkan 200 undangan, 75 panitia dan penggembira. “Sekitar 300 orang yang akan hadir, kita mau ambil uang dari mana. Tidak mungkin menggunakan uang pribadi dan tidak semua yang dilakukan harus ada di dalam AD/ART,” katanya.
Seperti diketahui, ada enam nama yang mendaftar sebagai kandidat calon ketua. Mereka adalah Andi Sumangerukka, Andi Ady Aksar, Prof. Khaeruni, Faisal, Andi M Nur Baso dan Tafdil. Namun hingga pendaftaran ditutup, pendaftar yang mengembalikan formulir, cuman dua bakal calon yakni Tafdil dan Andi Sumangerukka.(b/abd)