KENDARINEWS.COM — Skor nilai rata-rata indeks risiko bencana Indonesia (IRBI) masih masuk dalam kategori tinggi, 157,72. Kondisi tersebut mengisyaratkan jika tugas instansi-instansi pada bidang kemanusiaan akan semakin berat. Hal itu membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) menyelenggarakan pelatihan pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR) dalam meningkatkan kemampuan serta keterampilan melakukan penyelamatan.
“Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan di atas permukaan air bagi potensi SAR di wilayah Sulawesi Tenggara yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat melakukan pencarian dan pertolongan dalam evakuasi. Momentum ini juga untuk berbagi pengalaman, sekaligus menjalin sinergi dan soliditas antara pihak kantor SAR Kendari dengan potensi di wilayah Sultra,” ujar Bupati Konut, Ruksamin, di aula Konasara, Senin (21/3).
Bupati dua periode itu mengapresiasi Basarnas atas kerjasama dan sinergi yang terjalin selama ini dalam setiap penanganan bencana di otoritanya. Ruksamin menjelaskan, tugas-tugas SAR merupakan misi kemanusiaan dan memiliki dimensi moral tinggi. Oleh karena itu, bagi insan SAR, menjadi sebuah tujuan utama dan kebanggaan apabila berhasil menyelamatkan nyawa korban dalam setiap bencana.
Makanya dengan pelatihan potensi pencarian dan pertolongan ini dapat menghasilkan kekuatan SAR yang terintegrasi secara masif dalam segala ancaman bencana di Sulawesi Tenggara, baik banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, kekeringan serta terkhusus, sesuai tema pelatihan ancaman bencana gelombang ekstrem. “Sehingga pelayanan SAR yang diberikan pada masyarakat bisa dilaksanakan secara cepat dan optimal,” sambung Ruksamin.
Bagi peserta, Ruksamin menitipkan beberapa pesan. Diantaranya, mengikuti semua petunjuk dan standar operasional prosedur pelatihan yang telah ditetapkan. Kemudian memerhatikan tahapan yang dilaksanakan dalam pelatihan, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi, agar menjadi perbaikan dalam latihan dan pelaksanaan operasi di masa akan datang. Serta mengutamakan keselamatan diri dan tim selama mengikuti pelatihan. “Hindari sikap over acting dan keraguan dalam mengambil tindakan yang penuh risiko. Saya berharap peserta memiliki visi dan misi yang sama sebagai seseorang yang berdedikasi dalam bidang kemanusiaan. Sehingga hasil dari pelatihan ini dapat digunakan secara optimal untuk menunjang tugas-tugas operasional SAR yang cepat, handal dan aman,” pungkasnya. Pelatihan itu sendiri diikuti 50 peserta dari instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dengan mendatangkan observer dan instruktur dari kantor pusat dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari. (b/min)