KENDARINEWS.COM — Kinerja keuangan Bank Sultra yang tumbuh positif di era pandemi layak diacungi jempol. Dalam perjalanan bisnisnya, banyak dinamika yang telah dilalui perusahaan yang didirikan sejak tanggal 2 Maret 1968 ini. Apalagi ketika pandemi covid-19 menyerang dunia, banyak pelaku usaha hingga perusahaan babak belur kondisi keuangannya. Namun, bank yang terkenal dengan jargon Maju Bersama ini justru menunjukkan eksistensinya.
Prestasi dan penghargaan telah diterima bank yang kini berusia 53 tahun ini. Pencapaian tersebut terus mengalir meski dalam situasi sulit. Bank Sultra yang kini di nakhodai Abdul Latif ini menerapkan sejumlah strategi baik untuk meningkatkan pertumbuhan aset hingga motivasi seluruh karyawan.
Setelah menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bank Sultra pada tanggal 8 Oktober 2019 dan diangkat menjadi Dirut Bank Sultra pada tanggal 26 Maret 2020 berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dituangkan dalam Akta Nomor 344 tanggal 26 Maret 2020, Abdul Latif kian membawa posisi Bank Sultra berada di pucuk kejayaan.
Pasalnya, semenjak bergabung dengan Bank Sultra, Abdul Latif membawa pertumbuhan Asset Bank Sultra dari Rp 9 triliun menjadi Rp 10 triliun. Sehingga bank ini naik status dari Bank BUKU 1 menjadi Bank BUKU 2. Hal ini menjadikan Bank Sultra dapat mengimplementasikan layanan transaksi keuangan berbasis elektronik dengan jangkauan yang lebih luas.
“Dari Sisi layanan kredit, kita juga melakukan perubahan SLA (service level aggrement). Jika semula pencairan kredit dilakukan kurang lebih Iima hari kerja sejak nasabah melakukan pengajuan di ubah menjadi maksimal dua hari kerja sejak nasabah melakukan pengajuan. Bahkan jika dokumen pengajuan kredit yang diajukan nasabah sudah lengkap maka kredit bisa dicairkan di hari yang sama pada saat nasabah mengajukan permohonan,” ujarnya.
Langkah lainnya, dari sisi infrastruktur Bank Sultra juga melakukan pembenahan mulai dari pemeliharaan asset bank berupa gedung kantor yang sudah kurang representatif di ronavasi guna meningkatkan brand image perusahaan. Melakukan penambahan mesin ATM untuk memudahkan nasabah melakukan transaksi. Dalam waktu Dekat Bank Sultra juga akan meresmikan ATM Drive True.
Dari sisi Pengembangan SDM, Abdul Latif membawa warna milenial dengan menghadirkan konsep kantor yang menyediakan sarana olah raga dan seni musik yang dapat dinikmati karyawan/karyawati. Sehingga dapat menyalurkan hobi agar lebih dapat meningkatkan motivasi kerja. Disisi lain Serikat Karyawan Bank Sultra yang sebelumnya masih dualisme kepemimpinan, berkat tangan dingin pria kelahiran Pasarwajo tanggal 1 Agustus 1978 ini dapat menyatukan dualisme pengurusan pada serikat karyawan sehingga terpilih satu ketua serikat karyawan Bank Sultra.
“Dari sisi kemitraan, kita juga berhasil meyakinkan pemegang saham sehingga pengelolaan dana DAU dan DAK Pemda dan Kabupaten/Kota Se- Sultra dapat dikelola melalui Bank Sultra. Namun tentu hal ini juga merupakan tantangan bagi seluruh insan Bank Sultra untuk terus meningkatkan inovasi dan pelayanan bagi masyarakat,” terangnya.
Sementara untuk peningkatan kesejahteraan karyawan, tidak hanya bonus kinerja yang lebih baik namun juga peningkatan status beberapa karyawan non administarsi yang memiliki masa kerja diatas sepuluh tahun berubah menjadi pegawai administrasi. Tentunya berpengaruh dari sisi gaji pegawai yang bersangkutan.
Guna lebih meningkatkan motivasi dan produktivitas pegawai, beberapa hal telah lakukan. Diantaranya, melakukan perubahan atau pengembangan struktur organisasi. Hal ini dilakukan untuk merespon persaingan bisnis yg semakin ketat, juga untuk mencapai visi bank yaitu menjadi bank yang berdaya saing tinggi dan kuat di Sultra tahun 2024. Lalu, rotasi di level Pejabat eksekutif bertujuan untuk memicu rasa tanggung jawab dan dedikasi yang semakin optimal pada pekerjaannya.
“Sehingga diharapkan bisa berdampak pada produktivitas perusahaan yang jadi lebih maksimal. Kita juga melakukan perekrutan pegawai baik yang fresh grafuate maupun yang berpengalaman untuk menemukan orang yang tepat sesuai dgn posisi yang tersedia,” beber Abdul Latif.
Menjaga komitmen dalam memberikan layanan yang prima serta menghadirkan solusi bagi setiap nasabahnya merupakan tugas bersama. Mulai dari Komisaris dan Direksi selaku pengurus serta seluruh Karyawan/karyawati mulai dari pejabat eksekutif sampai dengan security bank. Seluruh karwayan/karyawati wajib melaksanakan tugas sesuai dgn tupoksinya serta mencapai target yang diberikan. “Saat ini walaupun belum sempurna managemen melalui divisi terkait menekankan agar pemberian reward berbasis kinerja. Tentu hal ini kami harapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas pegawai,” harapnya.
Sebagai perusahaan BUMD, Bank Sultra punya peranan dalam upaya mendorong pembangunan daerah. Oleh Menteri dalam Negeri, Bank Sultra salah satu bank daerah yang mendapat apresiasi karena telah menyalurkan bantuan pinjaman kepada beberapa kabupaten/kota untuk menunjang pembangunan infrastruktur. Sejak tahun 2018 total kredit yang telah diberikan kepada enam Pemerintah Kabupaten dan Kota mencapai Rp 931 miliar yang dilakukan secara mandiri maupun secara sindikasi.
“Alhamdulilah Bank Sultra khususnya pada kinerja keuangan senantiasa menunjukan tren yang positif. Tentu hal ini tidak terlepas dari Rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa serta kepercayaan terus menerus dari seluruh pemegang saham dan masyarakat. Tentu kami berharap masyarakat khususnya di Sultra, Sense of belonging (rasa memiliki) bisa lebih meningkat. Bank Sultra ini adalah bank milik seluruh Kabupaten/Kota se Sultra, laba yang kami hasilkan juga merupakan unsur Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga kalau bank ini semakin besar tentu juga akan membawa kemajuan terhadap perekonomian daerah khususnya di Sultra,” tutupnya. (thy)