KENDARINEWS.COM — Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro membuat aktivitas masyarakat terbatas. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari pun terbatasi. Pemkot Kendari bersama Bulog Sultra hadir di tengah PPKM mikro dengan memberikan bantuan bahan pangan pokok. Di Kota Kendari sekira 21 ribu penerima. Setiap keluarga mendapat jatah 10 kilogram (kg).
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan beras yang akan disalurkan sekira 210 ton. Penyaluran ratusan ton beras tersebut merupakan tindak lanjut dari Intruksi Presiden Joko Widodo untuk memberikan stimulus kepada warga tidak mampu dan terdampak PPKM.
“Presiden ingin memastikan tidak ada masyarakat yang kelaparan di masa pandemi ini. Dan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah atas kehidupan yang layak bagi masyarakat utamanya bagi mereka yang kekurangan,” kata Sulkarnain Kadir, kemarin.

Ratusan ton beras itu berkat kerja sama Pemkot Kendari dan Perum Bulog Sultra. Bantuan beras akan disalurkan kepada sekira 21 ribu warga kurang mampu yang terdampak PPKM berdasarkan hasil pendataan Dinas Sosial (Dinsos) dan disesuaikan dengan data penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Pangan (BSP).
“Setiap warga dijatah 10 kg beras dengan kualitas terbaik dari Bulog. Beras akan disalurkan Dinas Sosial bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan. Yang jelasnya kami pastikan seluruh warga yang mengalami kesulitan akan mendapatkan bantuan,” kata Sulkarnain Kadir.

Terpisah, Kepala Dinsos Kendari Abdul Rauf mengatakan tengah memverifikasi terhadap seluruh penerima bantuan. Ia memastikan bantuan bisa segera sampai kepada penerima sehingga bisa dimanfaatkan sesegera mungkin oleh masyarakat apalagi masa penerapan PPKM saat ini.
“Bulan ini sudah mulai disalurkan kepada masyarakat. Bagi mereka yang merasa berhak menerima lantas belum menerima bantuan itu bisa langsung melaporkan ke kami atau langsung menghubungi pihak kelurahan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa jadi stimulus bagi warga terdampak sembari menerima bantuan program PKH dan BSP yang sudah mulai digulirkan juga mulai bulan ini,” kata Abdul Rauf. (b/ags)
Bantuan Beras PPKM di Kendari
Penerima 21 Ribu KK
Total Disalurkan 210 Ton
Tiap Keluarga 10 Kg
Warga Terdampak Covid Bakal Dapat Stimulus
Wabah Covid-19 masih jadi pandemi di tanah air. Tak sedikit masyarakat yang terdampak. Mulai dari nelayan, petani, pedagang kecil (UMKM), hingga pekerja swasta. Banyak karyawan yang dirumahkan bahkan diputuskan hubungan kerjanya (PHK).Tak ingin melihat warganya mengalami kesulitan, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berinisiatif memberikan stimulus. Bantuan sebesar Rp 300 ribu akan diberikan kepada setiap warga yang terdampak. Penyalurannya dijdwalkan pekan depan.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan bantuan yang akan diberikan merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19. Pihaknya menyadari betul saat ini tidak sedikit masyarakat yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Apalagi pasca perpanjangan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masuarakat (PPKM) saat ini.

“Penerimanya sudah ada dalam database kami. Jumlahnya berkisar 8.000 penerima. Nanti datanya akan diperiksa kembali kelayakannya oleh inspektorat. Utamanya untuk keaktifan rekeningnya yang digunakan saat menerima bantuan serupa tahun lalu. Melalui rekening Bank Sultra,” kata Sulkarnain Kadir, kemarin.
Adapun kriteria penerima bantuan, kata Sulkarnain adalah mereka pelaku UMKM, nelayan, petani, pedagang kecil, dan karyawan yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19 dan penerapan kebijakan PPKM. Ia pun menyarankan bagi masyarakat yang merasa terdampak bisa melaporkan diri ke instansi terkait. Misalnya pedagang dan UMKM terdampak, itu harus melapor di Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM. Sementara nelayan melapor di Dinas Perikanan, Petani di Dinas Ketahanan Pangan, sementara karyawan yang dirumahkan diwajibkan melapor di Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan.
“Yang penting jujur. Bahwa memang dimasa pandemi ini kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Itu bisa melaporkan langsung ke dinas yang sudah ditunjuk,” kata Sulkarnain Kadir.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sultra ini memastikan penerima bantuan adalah benar-benar warga yang berhak menerima. Ia pun telah meminta inspektorat untuk melakukan pengawasan sekaligus pendataan dan koreksi siapa sajab yang berhak menerima.
“Nanti nama-namanya akan kami umumkan diwebsite www.kedarikota.go.id. Jika dikemudian hari ada masyarakat yang keberatan yang menanggap penerimanya tidak layak itu bisa dilaporkan ke kami untuk segera kami koreksi. Saat ini datanya sedang diperiksa inspektorat. Kalau sudah clear maka bantuannya akan segera kita salurkan pekan depan,” kata Sulkarnain Kadir. (b/ags)
Bantuan PPKM
-Besaran Rp 300 Ribu
-Diperuntukan bagi 8 Ribu KK
-Data Penerima Masih Diverifikasi
-Warga yang Belum Tercover Bisa Melapor di Instansi Terkait
-Bantuan Disalurkan Mulai Pekan Depan
Penyalurkan BST Dipercepat, Tiap KPM Dapat Rp 600 Ribu
Pandemi Covid-19 nyaris melumpuhkan sendi ekonomi masyarakat. Pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari terbatasi dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun pemerintah tak lepas tangan. Pemerintah hadir di tengah kesulitan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir langsung turun tangan. Tak hanya menyalurkan bantuan sembako (beras), Sulkarnain pun menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST). Di Kota Kendari, jumlah penerima BST tercatat sekira 13.932 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM diberi jatah sekira sebesar Rp 600 ribu untuk bulan Juli-Agustus. Total BST yang akan disalurkan kepada masyarakat sekira Rp 8,3 miliar.

“Ini bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah sangat peduli dengan keadaan masyarakat saat ini yang sedang mengalami kesulitan. Kami harap bantuannya bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Kalau kebutuhnannya tercukupi maka imunitasnyabakan terjaga. Sehingga masyarakat bisa terjaga dari penularan Covid-19,” kata Sulkarnain Kadir usai menyalurkan BST secara simbolis kepada warga di Kantor PT Pos Indonesia Cabang Kendari, kemarin.
Sulkarnain memastikan penyaluran BST sudah tepat sasaran. Pasalnya sebelum disalurkan data penerima bantuan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sultra.
Kepala PT Pos Indonesia Cabang Kendari, Surya Hambali mengatakan penyaluran BST dilakukan selama 9 hari kerja. Tujuannya agar bisa mengurai potensi penumpukan masyarakat jika hanya dilakukan kurang dari hari yang ditentukan. “Jadi setiap satu hari ada satu kecamatan yang dibawarkan. Misalnya hari ini Khusus Kecamatan Wuawua plus satu kelurahan yakni Kelurahan Tobuha (Kecamatan Puuwatu). Kami beri jadwal khusus agar tidak ada kerumunanan,” kata Surya.
Surya memastikan dalam penyalurannya tetap mengacu pada protokol kesehatan (prokes) yang ketat yakni setiap warga yang ingin menerima BST diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan pada wadah yang sudah disiapkan, dan menjaga jarak (Physical Distancing,” kata Surya Hambali.
Sementara itu, Koordinator Pengawas Program, Pelaporan, Pembinaan (P3A) BPKP Sultra, Acep Supiani mengaku akan melakukan pengawasan terhadap penyaluran program BST tahun ini. Ia memastikan penyaluran bantuan bisa tepat sasaran terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Dalam pemeriksaan kami utamakan prinsip tepat waktu, jumlah, dan sasaran. Ini harus dipenuhi. Misalnya kami menemukan ada kasus penerima double maka itu kami rekomendasikan bantuannya di kas negara untuk menghindari penyimpangan. Kami pastikan semua berjalan sesuai mekanisme dan prosedur yang sudah ditetapkan,” kata Acep. (b/ags)
Bantuan Langsung Tunai (BLT)
-Kuota 13.932 KPM
-Besaran Rp 600 Ribu Per-Keluarga
-Periode Juli-Agustus
-Penyaluran Sembilan Hari Kerja